Terputar

Title

Artist


Dalam memperingati hari Tumor Otak dunia, mari kita mengenal gejala tumor otak

Ditulis oleh pada Juni 9, 2023

Setiap 8 Juni diperingati sebagai Hari Tumor Otak Sedunia (World Brain Tumor Day). Di hari ini, ada baiknya kita kenali lebih detail soal penyakit tumor otak, dari penyebab, gejala, sampai pengobatannya.

Tumor otak merupakan pertumbuhan abnormal sel-sel di dalam otak. Tumor ini dapat bersifat jinak (non-kanker) atau ganas (kanker). Tumor otak jinak tumbuh lambat dan cenderung tidak menyebar ke jaringan di sekitarnya. Sementara tumor otak ganas, yang juga dikenal sebagai kanker otak, cenderung tumbuh lebih cepat dan dapat menyebar ke jaringan sekitarnya, serta dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui pembuluh darah dan sistem limfatik.

Tumor otak berasal dari sel-sel otak itu sendiri (tumor otak primer), atau dapat menjadi akibat dari penyebaran kanker dari organ lain ke otak (tumor otak sekunder atau metastatik). Umumnya yang sering terjadi adalah tumor otak primer dibandingkan tumor otak sekunder.

Penyakit ini dapat mengganggu fungsi normal otak karena menekan jaringan otak yang sehat, mengganggu aliran cairan serebrospinal, dan mengganggu jalur komunikasi antara sel-sel saraf. Gejala yang ditimbulkan oleh tumor otak bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis tumor.

Dalam memperingati hari Tumor Otak dunia, mari kita mengenal gejala tumor otak.

Gejala Tumor Otak
Gejala penyakit tumor otak dapat bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis tumor yang ada. Beberapa gejala umum yang dapat muncul meliputi:

1. Sakit Kepala
Ini adalah gejala yang paling umum terkait dengan penyakit ini. Sakit kepala bisa terasa terus-menerus atau muncul secara berkala, dan seringkali tidak hilang dengan pengobatan biasa. Sakit kepala biasanya lebih buruk di pagi hari atau setelah aktivitas yang mengganggu aliran cairan serebrospinal dalam otak.

2. Penglihatan Terganggu
Tumor otak yang mempengaruhi area visual otak dapat menyebabkan perubahan pada penglihatan. Jadi penderitanya bisa saja mengalami penglihatan ganda, penglihatan kabur, atau hilangnya penglihatan pada satu atau kedua mata.

3. Gangguan Motorik
Tumor satu ini menekan atau mempengaruhi bagian otak yang mengendalikan gerakan. Akibatnya dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan otot, kesulitan berjalan, koordinasi yang buruk, atau gemetar.

4. Gangguan Bicara dan Bahasa
Jika tumor berada di area otak yang mengontrol bicara dan bahasa, hal itu dapat menyebabkan kesulitan berbicara, mengucapkan kata-kata dengan benar, atau memahami kata-kata.

5. Perubahan Perilaku atau Kepribadian
Apabila tumor menyerang area otak yang mengendalikan emosi dan kepribadian, ini dapat menyebabkan perubahan perilaku, seperti perubahan mood, depresi, gelisah, atau penurunan motivasi.

6. Kejang
Kejang juga bisa menjadi gejala tumor otak, terutama jika tumor mempengaruhi area otak yang mengendalikan aktivitas listrik dalam otak.

7. Gangguan Memori
Tumor otak yang mempengaruhi fungsi kognitif dapat menyebabkan gangguan memori, kesulitan berkonsentrasi, perubahan dalam kemampuan berpikir, dan kebingungan.

Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini juga dapat terkait dengan kondisi lain yang tidak berhubungan dengan tumor otak. Jika mengalami gejala-gejala ini tetap waspada, dan sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang tepat.

Penyebab Tumor Otak
Penyebab pasti dari tumor otak masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap risiko terjadinya penyakit ini. Berikut adalah beberapa faktor yang telah diidentifikasi sebagai penyebab tumor otak:

Faktor Genetik

Beberapa jenis tumor otak memiliki hubungan dengan faktor genetik. Misalnya, ada beberapa kelainan genetik yang dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan tumor otak, seperti neurofibromatosis type 1 dan tipe 2, sindrom Li-Fraumeni, dan retinoblastoma herediter.

Paparan Radiasi

Paparan radiasi ionisasi yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor otak. Ini termasuk paparan radiasi medis yang berlebihan, terutama pada anak-anak, serta paparan radiasi dari terapi radiasi sebelumnya untuk kanker di kepala atau leher.

Riwayat Keluarga

Meskipun tumor otak jarang bersifat herediter, memiliki anggota keluarga dengan riwayat tumor otak meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. Namun, dalam sebagian besar kasus, tumor otak tidak diwariskan secara langsung dari orang tua ke anak.

Usia

Risiko terkena tumor otak cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Beberapa jenis tumor otak, seperti glioma, lebih umum terjadi pada orang dewasa dan jarang terjadi pada anak-anak.

Paparan Bahan Kimia

Beberapa bahan kimia yang beracun, seperti formaldehid dan benzena, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit ini. Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia ini di tempat kerja atau lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perkembangan tumor otak.

Riwayat Penyakit

Beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti meningioma yang terkait dengan radioterapi sebelumnya, neurofibromatosis type 2, dan sindrom Von Hippel-Lindau, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena tumor di bagian otak.

Perlu diingat bahwa penyebab tumor otak seringkali kompleks dan dapat melibatkan interaksi antara beberapa faktor risiko. Banyak kasus tumor otak tidak memiliki faktor risiko yang jelas dan kemunculannya mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan kehidupan sehari-hari yang kompleks.

Pengobatan Tumor Otak
Pengobatan tumor otak tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis tumornya, ukuran, lokasi, tingkat keparahan, serta kondisi kesehatan umum pasien. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:

Bedah

Operasi bedah dapat dilakukan untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin. Tujuan utamanya adalah mengurangi atau menghilangkan massa tumor yang terbentuk. Bedah juga dapat membantu mengurangi tekanan pada jaringan otak sekitarnya. Pada beberapa kasus, bedah mungkin tidak memungkinkan jika tumor berada di area yang sulit dijangkau atau terlalu berisiko untuk diangkat.

Radioterapi

Radioterapi menggunakan sinar-X atau partikel energi tinggi lainnya berguna untuk menghancurkan sel kanker dan mencegah pertumbuhan tumor. Ini sering digunakan setelah operasi untuk membersihkan sisa-sisa tumor yang tidak dapat diangkat secara keseluruhan, atau sebagai pengobatan utama jika bedah tidak memungkinkan. Radioterapi juga dapat digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor dan mempermudah pengangkatan.

Kemoterapi

Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan kanker untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan secara oral (melalui mulut) atau melalui infus intravena. Ini sering digunakan dalam kombinasi dengan bedah atau radioterapi untuk mengendalikan pertumbuhan tumor atau menghancurkan sel-sel kanker yang tersebar di otak.

Therapy Targeted

Therapy targeted melibatkan penggunaan obat-obatan yang ditujukan untuk menghentikan pertumbuhan tumor dengan menargetkan komponen tertentu dalam sel-sel kanker. Terapi ini dapat diindikasikan untuk jenis tumor otak tertentu yang memiliki mutasi genetik yang teridentifikasi.

Imunoterapi

Imunoterapi merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Ini melibatkan penggunaan obat-obatan atau terapi yang mengaktifkan respons imun tubuh terhadap tumor otak.

Selain pengobatan tersebut, perawatan suportif juga sangat penting dalam manajemen kanker tumor otak. Ini termasuk pengelolaan gejala seperti nyeri, kejang, dan efek samping dari pengobatan, serta dukungan psikologis dan nutrisi yang adekuat.

Setiap kasus tumor otak adalah unik, dan pengobatan yang paling sesuai akan ditentukan oleh tim medis yang terdiri dari dokter ahli bedah saraf, ahli onkologi radiasi, ahli onkologi medis, dan profesional kesehatan lainnya. Itu sebabnya penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan informasi yang lebih tepat dan relevan dengan situasi saat ini.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan