Terputar

Title

Artist


Pusat laboratorium forensik (puslabfor) Mabes Polri turun tangan ke lokasi hajatan yang membuat 114 warga keracunan massal, di Purwakarta, Jawa Barat

Ditulis oleh pada Mei 20, 2023

Pusat laboratorium forensik (puslabfor) Mabes Polri turun tangan ke lokasi hajatan yang membuat 114 warga keracunan massal, di Purwakarta, Jawa Barat. Mereka melakukan pemeriksaan lanjutan dan olah tempat kejadian ulang, guna meruntut sebelum kejadian hingga setelah kejadian.

Hal ini dilakukan guna mengungkap penyebab pasti keracunan. Puslabfor Mabes Polri didampingi tim Inafis Polres Purwakarta dan Polsek Pasawahan melakukan pemeriksaan tambahan di lokasi hajatan tepatnya di Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam, Purwakarta, Jumat (19/5/2023).

Mereka kembali melakukan pemeriksaan saksi-saksi mulai dari warga yang menggelar hajat, juru masak hingga sejumlah korban keracunan. Tim Puslabfor juga kembali melakukan olah tempat kejadian guna menggambarkan situasi sebelum kejadian, saat kejadian hingga pasca kejadian.

Fakta-fakta digali hingga mencari bukti tambahan, tim juga mengambil air yang sempat digunakan untuk memasak. Menurut Kapolsek Pasawahan AKP Ali Murtadho, tim Puslabfor membantu proses penyelidikan guna mengungkap penyebab pasti keracunan.

Saat ini sejumlah makanan di sita dan sedang dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pihaknya juga akan terus melakukan pemeriksaan lebih mendalam baik kepada para korban hingga ke pemasok daging.

“Untuk pemeriksaan dari tim Puslabfor Polri, untuk mengumpulkan barang bukti tambahan yang sekalian mengecek TKP, dan hasilnya kita masih menunggu hasil dari laboratorik. Dan sebelumnya telah kita sita beberapa jenis makanan dan sekarang kita mencari bukti tambahan di TKP. Dan selain itu, kita juga akan memeriksa dan meminta keterangan dari penjual daging sapi,” ujar AKP Ali Murtadho.

Diketahui sebanyak 114 warga alami keracunan massal pada selasa malam. Mereka merasakan mual, pusing, muntah hingga diare diduga setelah menyantap makanan hajatan pada hari Minggu (14/5/2023). Para korban sempat dilakukan penanganan di puskesmas, RSUD hingga Rumah Sakit Swasta.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan