Strategi jitu diterapkan Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) dengan menempatkan Rahmat Erwin Abdullah peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 di kelas 73kg
Ditulis oleh redaksi pada Mei 16, 2023
Strategi jitu diterapkan Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) dengan menempatkan Rahmat Erwin Abdullah peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 di kelas 73kg beralih ke kelas 81kg pada ajang SEA Games 2023 Kamboja kali ini.
Terbukti, Rahmat Erwin Abdullah yang bertukar posisi dengan peraih emas dan pemecah tiga rekor SEA Games di kelas 73kg, Rizki Juniansyah, juga mampu menyabet tiga emas dan memecahkan tiga rekor SEA Games.
Ia mencatatkan total angkatan 359 kg dengan rincian 158 kg snatch dan clean and jerk 201 kg.
Torehan itu tidak hanya mengantar lifter 22 tahun itu mengalahkan tiga lawannya, Yin Sokleng (Kamboja), Thi Ha Aung (Myanmar), dan Chatuphum Chinnawong (Thailand) guna menyabet medali emas SEA Games 2023, namun lifter asal Sulawesi Selatan itu juga mampu memecahkan tiga rekor sekaligus yakni snatch, clean and jerk dan angkatan total di nomor 81kg sepanjang sejarah SEA Games.
Angkatan 158 kg snatch Rahmat Erwin melampaui rekor SEA Games sebelumnya yakni 157 kg yang dicatatkan rekan senegaranya, Rizki Juniansyah di SEA Games 2021.
Sementara angkatan 201 kg clean and jerk berhasil memecahkan rekor SEA Games dengan 200 kg milik lifter Thailand Suepsuan Natthawut di SEA Games 2021.
“Strategi agar Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah yang kebetulan dua-duanya spesialisasi tampil di jelas 73kg tidak bentrok, kami akhirnya memutuskan Rahmat Erwin Abdullah menaikkan berat badannya untuk tampil di kelas 81kg. Sementara Rizki Juniansyah di kelas 73kg dan ternyata berhasil,” ungkap Pelatih Kepala Pelatnas Angkat Besi, Dirja Wihardja kepada awak media, Senin (15/6/2023).
Kabid Binpres PABSI, Hadi Wihardja, menjelaskan pihaknya berharap agar kedua lifter putra itu mampu meraih tiket Olimpiade Paris 2024 dengan mengikuti ajang Weighlifting World Grand Prix yang juga babak kualifikasi Olimpiade di Havana, Kuba, 5-18 Juni mendatang dengan kelas berbeda.
“Keduanya mampu beradaptasi dengan adanya pemindahan kelas ini dan saya harapkan tetap fokus meraih tiket Olimpiade,” tandas Hadi Wihardja.