Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Simak lagu-lagu Indonesia yang menyuarakan kaum buruh
Ditulis oleh redaksi pada Mei 2, 2023
Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Simak lagu-lagu Indonesia yang menyuarakan kaum buruh.
Hari Buruh Internasional, atau yang juga dikenal juga dengan May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei setiap tahunnya dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Pada peringatan ini, para buruh di Indonesia akan melakukan aksi turun ke jalan bertemu dengan sesama pekerja saling bersilaturahmi, menyuarakan aspirasi, hak, hingga menyanyikan lagu-lagu yang menyuarakan perasaan kaum buruh.
Beberapa musisi Tanah Air banyak menciptakan lagu tentang isu sosial, salah satunya menciptakan lagu yang menggambarkan kehidupan para buruh di Indonesia. Lagu-lagu yang menggambarkan kaum buruh ini memberi semangat untuk selalu bangkit dan memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh.
Berikut ini lima lagu Indonesia yang menyuarakan kaum buruh lengkap dengan lirik lagunya.
1. Jemu dari Koes Plus
Band legendari Indonesia, Koes Plus merilis lagu Jemu pada 1976 yang merupakan salah satu lagu dalam album “In Hard Beat”. Lagu yang diciptakan oleh Yok Koeswoyo ini menceritakan beratnya bekerja siang dan malam untuk menghasilkan uang, yang mengibaratkan bekerja seperti kuda yang dicambuk dan didera.
Lirik Lagu Jemu
Ku jemu dengan hidupku
Yang penuh liku-liku
Bekerja di malam hari
Tidur di siang hari
Kurasa berat, kurasa berat
Beban hidupku
Ku tak tahu, ku tak tahu
Ooo ku jemu
Kerja keras bagai kuda
Dicambuk dan didera
Semua tlah kurasakan
Untuk mencari uang
Kurasa berat, kurasa berat
Beban hidupku
Ku tak tahu, ku tak tahu
Oo-o ku jemu
Yea-aaah u-uhh
Kurasa berat, kurasa berat
Beban hidupku
Ku tak tahu, ku tak tahu
O-oo ku jemu
Heee-eeee
Ku jemu
2. Kaum Buruh dari Tony Q Rastafara
Seorang penyanyi reggae Indonesia, Tony Q Rastafara, merilis lagu Kaum Buruh pada 2015. Lagu dengan alunan nada yang ringan dan santai ini menceritakan kehidupan buruh, impian kaum buruh, dan mengajak para buruh maupun masyarakat kelompok bawah untuk bersatu merebut demokrasi.
Lirik Lagu Kaum Buruh
Yo ayo ayo ayo
Yo ayo ayo ayo
Sejak matahari membuka mata
Hingga sore menyambut lelah
Kami masih harus terus bekerja
Bukan untuk sebongkah intan
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Kami pekerja
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Terus bekerja
Kami ingin sejahtera
Kami ingin hidup layak
Kami ingin bahagia
Tak ingin kami bertangan hampa
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Kami pekerja
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Terus bekerja
Semoga kami selalu terlihat
Bagi penglihat yang tak menutup mata
Semoga kami selalu terdengar
Bagi pendengar yang tak menutup telinga
Kami ingin sejahtera
Kami ingin hidup layak
Kami ingin bahagia
Tak ingin kami bertangan hampa
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Kami pekerja
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Terus bekerja
Yo ayo ayo ayo
Yo ayo ayo ayo
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Kami pekerja
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Terus bekerja
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Kami pekerja
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Terus bekerja
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Kami pekerja
Ya ya ya, ya ya ya, ya ya ya
Terus bekerja
3. Buruh Tani dari Marjinal
Band Marjinal membawakan lagu Buruh Tani dengan versi terbaru pada 1996 yang dikenal oleh masyarakat luas. Lagu Buruh Tani memang merupakan lagu yang paling sering dinyanyikan saat peringatan Hari Buruh. Sebelumnya, lagu Buruh Tani versi lama diciptakan oleh Safi’i Kemamang dengan judul Pembebasan pada tahun 90-an.
Lirik Lagu Buruh Tani
Buruh, tani, mahasiswa, rakyat miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Bersatu tekad dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terciptanya masyarakat sejahtera
Terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia baru tanpa orba
Marilah kawan mari kita kabarkan
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan
Di bawah kuasa tirani
Kususuri garis jalan ini
Berjuta kali turun aksi
Bagiku satu langkah pasti
Berjuta kali turun aksi
Bagiku satu langkah pasti
4. Marsinah dari Marjinal
Grup band rok, Marjinal, merilis lagu Marsinah pada 1997. Lagu Marsinah terinspirasi dari kisah nyata seorang buruh bernama Marsinah yang sekaligus seorang aktivis di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Marsinah diketahui terlibat aksi unjuk rasa bersama 15 karyawan lainnya pada 5 Mei 1993 untuk memperjuangkan hak-hak kaum buruh. Namun setelahnya Marsinah menghilang, diculik, dan tewas terbunuh akibat mendapatkan siksaan berat pada 8 Mei 1993.
Lirik Lagu Marsinah
Kulihat
Buruh perempuan
Berkeringat
Membasahi bumi
Yang gemerlap
Oi
Energi yang kau curahkan
Begitu besar telah kurasakan
Terhanyut dalam kesombongan
Terlupakan
Gemerlap cahayamu
Membentangi garis kehidupan
Ada darah rintih dicaci-maki
Kau hadapi
Keringat dan ketegaranmu
Mengalir deras tak ternilai
Hanya tetes darah dan air mata
Yang kau terima
Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia
Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia
Energi yang kau curahkan
Begitu besar telah kurasakan
Terhanyut dalam kesombongan
Terlupakan
Gemerlap cahayamu
Membentangi garis kehidupan
Ada darah rintih dicaci-maki
Kau hadapi
Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia
Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia
Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia
Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia
Oh oh oh
5. PHK dari Iwan Fals
Iwan Fals dikenal sebagai musisi yang menciptakan lagu dengan tema-tema isu sosial. Salah satunya adalah lagu PHK pada 1987 yang menyuarakan perjuangan kaum buruh. Lagu ini menceritakan tentang keresahan kaum buruh yang mendapatkan pesangon setelah menerima surat pemutusan hubungan kerja (PHK).
Lirik Lagu PHK
Lelaki renta setengah baya
Geram di trotoar jalan
Saat panas tikam kepala
Seorang buruh disingkirkan
Bising mesin menyulut resah
Masih bisa engkau pendam
Canda anak-istri di rumah
Bangkitkan kau untuk bertahan
Oh ya ya
Oh ya ya
Oh ya
Oh ya ya
Oh ya ya
Oh ya
Pesangon yang engkau kantongi
Tak cukup redakan gundah
Tajam pisau kepalan tangan
Antarkan kau ke pintu penjara
Oh ya ya
Oh ya ya
Oh ya
Oh ya ya
Oh ya ya
Oh ya
Sedanau nanah dari matamu
Tak mampu jatuhkan hati mereka
Serimba luka di dalam jiwa
Juga tak berarti
Hitam benak kini mulai akrab
Hitam benak isi hari-harimu
Kau tafakur di jeruji pengap
Kau menjerit coba melawan oh oh
Lelaki renta setengah baya
Geram di trotoar jalan
Saat panas tikam kepala
Seorang buruh disingkirkan
Pesangon yang engkau kantongi
Tak cukup redakan gundah
Tajam pisau kepalan tangan
Antarkan kau ke pintu penjara
Oh ya ya
Oh ya ya
Oh ya
Oh ya ya
Oh ya ya
Oh ya (2x)
Demikian lima lagu Indonesia yang menyuarakan kaum buruh. Semoga bermanfaat!