Setelah Indonesia mendapat sanksi ringan dari FIFA imbas dibatalkannya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20

Setelah Indonesia mendapat sanksi ringan dari FIFA imbas dibatalkannya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, kini sudah saatnya transformasi sepak bola Indonesia harus dijalankan secara serius.

Pengamat sepak bola yang juga mantan Ketua Umum The Jakmania (pendukung Persija), Richard Ahmad mengatakan perbaikan harus dilakukan di berbagai lini

“Tidak hanya mencakup infrastruktur atau tata kelola kompetisi domestik tetapi juga pembinaan usia dini yang selama ini tak terurus dengan baik,” kata Richard di Jakarta, Minggu (9/4/2023).

Richard meyakini Ketua Umum PSSI Erick Thohir mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk bisa melakukan transformasi sepak bola Indonesia.

“Soal dukungan, saya pikir Erick Thohir telah mendapat dukungan dari kalangan pecinta sepak bola seluruh Indonesia. Kami siap mendukung program-program transformasi PSSI yang menjadi agenda ke depan demi perbaikan prestasi dan pengelolaan organisasi sepak bola yang lebih profesional,” lanjutnya Richard.

Erick Thohir telah berjuang maksimal agar FIFA tidak mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

FIFA menjatuhkan sanksi relatif ringan hanya membatasi pengucuran dana subsidi tahunan (FIFA Forward). Di sisi lain, mereka berkomitmen membantu sepak bola Indonesia menuju arah yang lebih baik. Hal itulah yang mendapat apresiasi dari kalangan sepakbola.

“Perjuangan Pak Erick harus diapresiasi. Lobi-lobinya ke FIFA membantu Indonesia terhindar dari sanksi yang berat. Situasi di Indonesia kompleks di mata FIFA, sepak bola dibuat gaduh dengan drama politik. Kalau tidak karena kelihaian pendekatan hati ke hati seorang Ketua Umum PSSI ke Presiden FIFA, habis kita,” pungkas Richard Ahmad.