Terputar

Title

Artist


 Layanan data internet masih menjadi penopang pendapatan operator telekomunikasi di Indonesia. Pada 2022

Ditulis oleh pada April 7, 2023

Layanan data internet masih menjadi penopang pendapatan operator telekomunikasi di Indonesia. Pada 2022, operator telekomunikasi berhasil membukukan keuntungan dari penjualan layanan data internet mencapai sekitar Rp 142,4 triliun. Jumlah ini tumbuh sebesar 17,2% dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 121,5 triliun.

Adapun berdasarkan laporan keuangan masing-masing operator, PT Telkomsel, anak usaha dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat penjualan data sebesar Rp 69 triliun pada 2022, naik dari Rp 64,5 triliun pada 2021. Lalu, PT Indosat Tbk membukukan penjualan sebesar Rp 37 triliun pada 2022, melonjak dari Rp 22,9 triliun pada 2021. XL Axiata mencatat keuntungan penjualan data sebesar Rp 26,5 triliun pada 2022, naik dari Rp 24,5 triliun pada 2021. Sedangkan Smarfren mencatat penjualan sebesar Rp 9,9 triliun pada 2022, meningkat dari Rp 9,6 triliun pada 2021.

Analis Henan Putihrai Steven Gunawan mengatakan, pertumbuhan penjualan layanan data yang mencapai 17,2% merupakan hal yang wajar. Karena, penggunaan layanan data di Indonesia masih terus tumbuh setiap tahunnya.

“Kita didominasi kaum muda. Dia pakai data seluler, misalnya untuk gaming, nonton, online learning, dan lainnya. Dan juga akan ada momen kampanye Pemilu 2024, itu semua butuh paket data. Jadi, pertumbuhan itu memang sangat wajar sih,” kata Steven dikutip Investor Daily, Kamis (6/4/2023).

Steven menambahkan, hal lain yang juga menjadi pemicu pertumbuhan layanan data lantaran jumlah pelanggan telekomunikasi lebih banyak dari jumlah penduduk di Indonesia. Setiap orang memiliki lebih dari satu gadget.

“Memang data using di Indonesia masih growing. Karena, setiap orang memiliki lebih dari satu gadget. Sehingga, seluler subscriber lebih besar dari jumlah penduduk. Hal inilah yang memicu pertumbuhan penggunaan layana data internet di Indonesia,” ujarnya.

Steven menambahkan, tahun ini rata-rata operator telekomunikasi mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) yang besar untuk melakukan fiberisasi layananya. Tujuannya agar dapat memberikan pengalaman berinternet yang maksimal bagi pelanggan.

“Operator telko sedang keluarin capex cukup besar untuk fiberisasi layanan dia. Diharapkan bisa maksimal ke pelanggan,” ungkap Steven.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan