Terputar

Title

Artist


Papua Youth Creative Hub (PYCH) bukan sekadar tempat bagi anak-anak muda Papua berkumpul untuk berkreasi serta menyalurkan minat dan bakatnya

Ditulis oleh pada Maret 25, 2023

Papua Youth Creative Hub (PYCH) bukan sekadar tempat bagi anak-anak muda Papua berkumpul untuk berkreasi serta menyalurkan minat dan bakatnya.

Gedung yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo, ini juga memiliki kafe yang menjual berbagai makanan dan minuman, termasuk di antaranya menu khas Papua.

Koordinator PYCH Cafe, Jehud Brian Jowey mengatakan, beberapa menu khas Papua yang dijual di antaranya keladi tumbuk isi ikan asar, sagu sinole, sagu bakar, hingga kopi yang bijinya diambil dari pegunungan Tiom.

“Itu semua bahan-bahannya kita ambil dari tanah Papua,” ujar Brian, Jumat (24/32023), seperti dikutip dari Antara.

Pemuda lulusan Universitas Cenderawasih itu berharap PYCH Cafe bisa merangkul banyak pencari kerja, khususnya kalangan pemuda di Papua.

Dia juga mengaku PYCH Cafe mendapat sambutan baik dari masyarakat sekitar. Hal ini terbukti dari banyaknya pengunjung yang datang.

“Selama PYCH buka, kami mendapatkan penghasilan yang luar biasa, dan animo masyarakat yang menyambut PYCH Cafe ini sangat baik,” jelas Brian.

Brian juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas dibangunnya gedung ini serta Badan Intelejen Negara (BIN) sebagai pembina yang selalu mendukung penuh kegiatan anak muda Papua dalam mengelola PYCH.

Diketahui anak-anak muda Papua di PYCH mendapat bimbingan dan pelatihan untuk bisa berkreasi dan berkarya agar menjadi mandiri. Termasuk di PYCH Cafe, mereka mendapat pelatihan membuat minuman, menata makanan, hingga menjadi barista.

“Ketika mereka di sini, mereka dilatih, dibina, harapannya ketika mereka keluar mereka dapat sukses dan berkarya di mana pun mereka berada” kata Brian.

Salah satu pemuda Papua, Febilia Rumere (20) mengaku sangat senang bisa bekerja di PYCH Cafe. Dia bersyukur bisa mendapat banyak ilmu dan keterampilan berkat pelatihan yang ada di PYCH.

“Karena saya sudah belajar banyak hal di sini, ketika saya keluar nanti, saya mau supaya ilmu yang saya dapat bisa saya kembangkan. Misalnya di kampung saya di Biak, saya bisa mengembangkan hal itu, membangun tempat kopi yang sudah saya pelajari di sini,” ujar Febilia.

Untuk diketahui, anak-anak muda Papua di PYCH merupakan organisasi kepemudaan di Papua binaan BIN.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan