Operasi cochlear implant atau implantasi koklea menjadi jalan terakhir bagi mereka yang memiliki gangguan pendengaran.
Ditulis oleh redaksi pada Maret 7, 2023
Operasi cochlear implant atau implantasi koklea menjadi jalan terakhir bagi mereka yang memiliki gangguan pendengaran. Tidak hanya untuk orang dewasa saja, melainkan operasi ini bisa juga dilakukan pada bayi berusia enam bulan.
Hal tersebut dikatakan oleh Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Bedah Kepala Leher RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Harim Priyono, Sp.THTBKL, Subsp.Oto (K) meski demikian, diperlukan beberapa langkah sebelum operasi tersebut dilakukan. Seperti mencari tahu bagaimana tingkat intervensi gangguan pendengaran tersebut.
“Apakah masih bisa dibantu dengan alat konvensional atau tidak. Juga dilihat perkembangannya setelah itu,” kata dia ketika ditemui Beritasatu.com kemarin.
Dijelaskan lebih lanjut, jika setelah dilakukan intervensi tetapi tidak ada perkembangan, barulah dilakukan dengan alat bantu yang bisa memberikan stimulasi listrik yang dinamakan koklea implant. Tahapannya, pasien yang sudah siap untuk melakukan operasi ini dianjurkan untuk melakukan serangkaian pemeriksaan seperti radiologi, CT Scan dan MRI.
“Juga mereka diwajibkan untuk vaksinasi meningitis dua minggu sebelum operasi berlangsung,” tambah dr. Harim.
“Setelah dinyatakan sebagai pasien yang baik dan siap, selanjutnya hanya akan menjalankan operasi. Lama operasi implant koklea hanya berkisar 1 – 1,5 jam untuk 1 telinga,” sambungnya.
Menurut Kementerian Kesehatan, implantasi koklea merupakan prosedur penanaman alat bantu dengar yang dilakukan melalui tindakan operasi pada tulang temporal. Operasi ini ditujukan kepada penderita gangguan pendengaran yang tidak tertolong dengan pemakaian alat bantu dengar biasa.
Kerusakan pendengaran yang terjadi pada organ telinga luar (daun telinga) dan telinga tengah (gendang telinga) masih dapat ditolong dengan alat bantu dengar. Sedangkan kerusakan pada organ telinga dalam (koklea), hanya dapat ditolong dengan implantasi.
Koklea sendiri merupakan organ pendengaran yang berfungsi mengirim pesan ke syaraf pendengaran dan otak. Suara ditangkap daun telinga kemudian dikirim ke tulang pendengaran dan bergerak menuju koklea.
Operasi koklea atau rumah siput merupakan tindakan menanam elektroda untuk organ pendengaran yang berisi saraf-saraf pendengaran yang terletak di telinga dalam. Elektroda inilah yang yang menggantikan fungsi koklea sebagai organ pendengaran.
Meski demikian menurut dr. Harim tidak semua gangguan pendengaran dapat diatasi dengan cara operasi tersebut. Beberapa kasus, ada pasien yang tidak memiliki rumah siput sehingga operasi tersebut sulit untuk dilakukan.
“Pada pasien yang memiliki gangguan telinga bagian dalam, ada yang tidak dapat dipasangkan alat implant koklea yakni pasien yang tidak memiliki rumah siput. Ini disebabkan karna dokter tidak memiliki tempat untuk memasang kabel implant. Untuk gangguan telinga dalam lainnya, selama pasien masih memiliki rumah siput, maka dokter masih bisa membantu untuk memasangnya,” tutup dr. Harim.
Sementara itu, Kasoem Hearing Center ikut serta memperingati World Hearing Day 2023 atau Hari Pendengaran Sedunia bertema ‘Ear and Hearing Care For All!’ di lokasi Car Free Day (CFD), kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (5/3/2023). Kasoem Hearing Center berkeinginan memberikan awareness pentingnya menjaga kesehatan telinga dan pendengaran kepada masyarakat.