Kesemutan merupakan hal umum yang kerap dirasakan banyak orang. Kondisi medis ini memang sering disepelekan, walaupun terkadang tidak berbahaya, namun ada sejumlah kasus kesemutan yang wajib diwaspadai.
Biasanya kesemutan ditandai dengan rasa kebas dan seperti tertusuk jarum kecil-kecil. Penyebab yang umum terjadi adalah faktor posisional di mana kita tidak mengubah posisi tidur atau duduk dalam durasi yang panjang. Bahkan pada kasus ini,terkadang sensasi kesemutan juga bisa teratasi saat kita mengubah posisi tersebut. Sensasi kesemutan yang terjadi terus menerus dan tidak hilang juga merujuk pada gangguan kesehatan.
Lalu bagaimana ciri-cirinya?
1. Gangguan saraf
Kesemutan yang datang tiba-tiba tanpa sebab atau faktor posisional biasanya disebabkan oleh gangguan saraf. Masalah pada saraf ini biasanya menyerang berbagai bagian tubuh karena adanya gangguan anatomi seperti penebalan jaringan di sekitarnya. Untuk mengenali kondisinya, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan medis agar mengetahui bagian tubuh mana yang mengalami penebalan yang menyebabkan sensasi kesemutan.
2. Kurang vitamin dan mineral
Defisiensi vitamin dan mineral juga menjadi salah satu penyebab kesemutan. Penyebab paling umum yang terjadi adalah ketika seseorang mengalami kekurangan vitamin B12 yang penting untuk menjaga sistem saraf.
3. Penyakit autoimun
Lupus atau rheumatoid arthritis juga dapat menyebabkan kesemutan pada bagian tangan atau kaki. Ini merupakan bentuk pertahanan tubuh normal ketika sistem imun menyerang sel tubuhnya sendiri, termasuk saraf.
4. Gejala stroke
Kesemutan juga dapat menjadi pertanda adanya gejala stroke. Ciri-ciri kesemutan yang perlu diwaspadai adalah ketika terjadi di sekitar bagian tubuh atau wajah yang kemudian memicu kelemahan otot. Jika sudah seperti ini, segera lakukan pemeriksaan terkait kolesterol atau tekanan darah ke dokter terkait.
5.Gejala multiple sclerosis
Sensasi kesemutan yang perlu diwaspadai lainnya adalah gejala multiple sclerosis. Biasanya pasien akan mengalami sejumlah keluhan seperti mati rasa, masalah penglihatan, nyeri, kejang, kesulitan menjaga keseimbangan, masalah kandung kemih, disfungsi seksual hingga gangguan kognitif.