Kabar duka datang dari mantan pelatih Bologna, Sinisa Mihajlovic yang meninggal dunia pada usia 53 tahun

Kabar duka datang dari mantan pelatih Bologna, Sinisa Mihajlovic yang meninggal dunia pada usia 53 tahun setelah pertempuran panjang dengan leukemia.

“Kematian yang tidak adil dan prematur,” kata keluarganya kepada Ansa saat mengumumkan berita tragis itu.

“Seorang profesional yang unik dan luar biasa, tersedia dan baik hati terhadap siapa pun. Dia dengan berani berjuang melawan penyakit yang mengerikan. Dia akan selalu bersama kita dengan semua cinta yang dia berikan kepada kita.”

Lahir di Vukovar pada tahun 1969, Sinisa Mihajlovic bermain selama hampir 20 tahun. Dalam kariernya, Sinisa Mihajlovic pernah membela klub Vojvoda, Red Star Belgarde, Roma, Sampdoria, dan Lazio sebelum mengakhiri kariernya bersama Inter Milan. Ia mengoleksi 63 penampilan bersama timnas, yang juga ia latih pada 2012/2013.

Sinisa Mihajlovic memulai dari bangku cadangan bersama Nerazzurri, sebagai asisten Roberto Mancini, berkontribusi pada dua Scudetti. Bologna mempekerjakannya pada 2008, dan setelah itu dia menangani sejumlah klub Italia lainnya seperti Catania, Fiorentina, dan Sampdoria, hingga mencapai Milan pada 2015.

Dia juga menangani Torino dan Sporting Cp sebelum kembali ke Emilia, yang dia pimpin hingga September.

Sebagai pemain, Sinisa Mihajlovic memenangkan liga Serbia tiga kali, Serie A dua kali, dan Coppa Italia empat kali, bersama Inter dan Lazio. Dia adalah bagian dari tim legendaris Red Star Belgrade yang membawa pulang Piala Eropa dan Piala Interkontinental pada tahun 1991. Penghargaan internasionalnya termasuk Piala Winners UEFA dan Piala Super UEFA bersama Biancocelesti.

Mantan bek itu dinobatkan sebagai pelatih terbaik Serbia tahun 2019. Dia finis di urutan ke-7 dalam musim Serie A terbaiknya bersama Sampdoria, yang meyakinkan Milan untuk menunjuknya. Dia memegang rekor Serie A untuk tendangan bebas terbanyak sejak 1987, setelah mengantongi 28 gol, termasuk hat-trick pada 13 Desember 1998.

Sinisa Mihajlovic didiagnosis menderita leukemia pada Juli 2019.