Seri pamungkas kompetisi balap sepeda gunung 76 Indonesian Downhill 2022 bakal digelar di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah, pada 10-11 Desember mendatang
Ditulis oleh redaksi pada November 26, 2022
Seri pamungkas kompetisi balap sepeda gunung 76 Indonesian Downhill 2022 bakal digelar di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah, pada 10-11 Desember mendatang. Lintasan yang berada di kaki Gunung Muria ini memiliki panjang trek 2,3 km dan lebar trek 1,5 meter dan terdaftar sebagai kategori C1 dalam Union Cycliste Internationale (UCI).
Artinya, sirkuit tersebut memiliki medan paling ekstrem baik dari sisi elevasi (ketinggian) maupun segi lintasan yang akan dihadapi para downhiller atau pembalap sepeda gunung.
Ternadi Bike Park berada di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan air laut (dpl) pada titik awal dan 600 meter dpl pada garis finis. Salah satu medan atau obstacle section yang paling ganas adalah rock garden di akhir lintasan.
Ini akan sungguh-sungguh menguji adrenalin para downhiller baik dari segi stamina maupun pemilihan strategi untuk menaklukkan trek tersebut. Pengelola Ternadi Bike Park Sudarmono mengatakan, Ternadi Bike Park dibangun pada tahun 2016 selama kurang lebih tiga bulan tanpa menggunakan alat berat.
Semua dikerjakan secara manual oleh tangan-tangan manusia. Meski demikian, sistem pengamanan di sepanjang lintasan sudah memiliki standar kelayakan UCI atau standar dunia.
“Pengamanan di titik start termasuk jalan loading dan tingkat kecuraman dirancang mengikuti standar keselamatan internasional. Sehingga sampai saat ini tingkat kecelakaan sangat minim dan tidak berakibat fatal,” ungkap Sudarmono di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Perwakilan 76 Rider Agnes Wuisan mengatakan, 76 Rider berkomitmen menyuguhkan kejuaraan kompetitif bagi para pecinta olahraga-olahraga ekstrim atau extreme sport.
Dengan bergulirnya 76 Indonesian Downhill 2022 di Ternadi Bike Park, diharapkan dapat menjadi ajang bagi downhiller yang terlibat untuk tampil habis-habisan dan mengumpulkan poin semaksimal mungkin.
“Dengan lintasan menantang dan trek yang curam, Ternadi Bike Park nantinya akan menambah ketat persaingan para downhiller untuk merebut gelar juara,” kata Agnes Wuisan.
Dengan sirkuit berlevel C1, siapa pun yang meraih waktu tercepat di Ternadi Bike Park nanti akan mendapat 40 poin di peringkat UCI. Lalu, untuk waktu tercepat kedua mendapat 30 poin dan tercepat ketiga memperoleh 20 poin.
Adapun Kota Kudus, kini berkembang menjadi salah satu destinasi sport tourism dengan berbagai kekayaan tentang ragam olahraga di dalamnya.
Selain memacu adrenalin, menurut Mukhib ada kepuasan tersendiri jika berhasil melewati berbagai rintangan yang sudah lolos standar sirkuit internasional ini.
“Sirkuit Ternadi, jika dibandingkan dengan yang lain tentu sangat berbeda, terlebih dari segi lintasan. Di sini high speed atau laju sepedanya selalu lebih kencang dan menantang. Ditambah obstacle seperti drop, rock garden, double jump dan table top. Hal ini tentu sangat menantang bagi riders, khususnya di kelas junior dan men elite,” pungkas Mukhib.