Terputar

Title

Artist


 Permintaan Rehan Naufal Kusharjanto agar rekannya Lisa Ayu Kusumawati bermain nekat di depan menjadi salah satu kunci sukses ganda campuran ini menyabet gelar juara Hylo Open 2022

Ditulis oleh pada November 8, 2022

Permintaan Rehan Naufal Kusharjanto agar rekannya Lisa Ayu Kusumawati bermain nekat di depan menjadi salah satu kunci sukses ganda campuran ini menyabet gelar juara Hylo Open 2022, Minggu (6/11/2022).

Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Rehan/Lisa menjadi juara usai menundukkan pasangan Tiongkok Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping dalam pertandingan berdurasi 43 menit, dengan skor 21-17, 21-15. Ini sekaligus menjadi gelar juara perdana mereka dalam turnamen BWF World Tour level Super 300.

“Allhamdulillah senang sekali rasanya bisa juara di sini. Apalagi ini gelar pertama di tahun ini setelah tiga kali tampil ke final. Pastinya senang. Ini bisa menjadi batu loncatan buat saya sama Lisa ke depannya,” ungkap Rehan usai final Hylo Open, Minggu (6/11/2022).

“Di gim pertama, kita masih mencari-cari pola permainan lawan seperti apa. Setelah ketemu, di gim kedua kami mulai menekan ke pemain Feng Yang Zhe, karena pemain cowok ini terlihat juga tegang,” tuturnya.

“Saya bilang sama Lisa, permainan depannya nekat saja. Tidak usah mikir Huang Dong Ping itu juara apa. Yang penting nekat saja. Saya juga bilang ke Lisa, kalau smash lebih diarahkan ke cowoknya saja, soalnya cowoknya terlihat tegang,” ungkap Rehan lagi.

Rehan mengatakan kemenangan ini dipersembahkan terutama buat keluarga, Ibundanya, pelatih-pelatih, dan Lisa.

“Dukungan penonton membuat saya dan Lisa jadi tambah semangat. Apalagi mereka juga semangat terus mendukung kami. Dari awal saya memang main nothing to lose saja, sama all out saja dan terus menekan lawan,” papar Rehan.

Rehan mengakui salah satu kunci kemenangan dia dan Lisa adalah terus mengarahkan kepada pemain pria lawan, Feng Yan Zhe. “Kunci kemenagannya saya tekan terus ke cowoknya, soalnya Huang Dong Ping kan sudah pengalaman. Tetapi Feng Yan Zhe kan masih junior. Jadi dia pasti tegang juga. Makanya saya tekan terus ke cowoknya biar tidak berkembang.”

Lisa pun sangat bersyukur mereka bisa menyabet gelar pertama sejak dipasangkan. “Alhamdulillah kami senang sekali bisa juara. Akhirnya kami untuk kali pertama bisa juara di Super 300. Akhirnya kami bisa buktikan, kalau kami sebenarnya bisa,” kata pebulutangkis berusia 22 tahun ini.

Lisa juga menekankan saat tampil, mereka tidak memikirkan menang atau kalah dan hanya ingin bermain lepas saja karena lawan juga tidak gampang.

“Saya tidak takut lawan Huang Dong Ping, peraih emas Olimpiade, karena kami sudah sering lawan juga. Kami kalah tapi tidak tahu tadi kenapa saya hari ini berani main depan terus, seperti enak sekali kakinya bisa cepat juga bergerak,” ujarnya.

Lisa mengaku kondisi kok dan angin yang sesuai membantu performa mereka. “Smes saya juga banyak tembus, mungkin karena shuttlecock-nya enak dan kami tadi sempat menang angin juga. Mereka mungkin tegang juga,” ujarnya.

“Kemenangan ini terasa istimewa. Saya persembahkan kepada Mama saya yang habis ulang tahun, dan orang-orang tersayang Lisa. Terima kasih juga buat semua yang sudah mendukung kami terus.”


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan