Terputar

Title

Artist


Ribuan warga Bogor terancam tidak bisa menonton TV menyusul kebijakan migrasi siaran televisi atau TV analog ke digital yang diberlakukan

Ditulis oleh pada November 1, 2022

https://dnewsradio.com/video-seorang-siswa-sd-negeri-sukajaya-3-kecamatan-cibitung-kabupaten-bekasi-jawa-barat-mendadak-viral/

Ribuan warga Bogor terancam tidak bisa menonton TV menyusul kebijakan migrasi siaran televisi atau TV analog ke digital yang diberlakukan pada Rabu (2/11/2022). Pasalnya TV sebagian besar warga masih analog dan belum memiliki set top box (STB) digital. STB gratis yang dibagikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) hanya sedikit sehingga tidak mencukupi.

Firda (24) warga RT 01/15 Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor mengaku selama ini menggunakan TV tabung untuk menikmati siaran televisi yang menjadi hiburan utama keluarga.

Firda mengaku belum mengetahui bahwa besok siaran televisi analog diganti dengan siaran digital. “Belum tahu, ini baru dengar. Kalau dimatikan kami nonton apa ya?” ungkap Firda Selasa (1/11/2022).

Hingga kini Firda mengaku belum menerima bantuan set top box digital dari Kemenkominfo.

Hal serupa juga diungkap Ketua RW 15, Kelurahan Cimahpar, Tajudin Thomas. Hingga kini dia masih menggunakan siaran TV analog. “Kami tetap menonton analog, belum pindah ke digital,” ungkapnya.

Tajudin mengaku selama ini sudah ada tim relawan dari Kemenkominfo yang mendata kebutuhan STB digital untuk dibagikan gratis. Namun dari ratusan warga, hanya mendapat alokasi STB sebanyak delapan unit.Padahal total warga RT 15 mencapai sekitar 400 keluarga. Dari total jumlah itu, 60% menggunakan TV analog. “Kan banyak sekali yang tidak mendapat jatah STB digital,” lanjutnya.

Tajudin mengaku warga mendukung pemerintah yang akan memberlakukan sistem digital menggantikan sistem TV analog. Namun pihaknya meminta agar pemerintah menyediakan set top box lebih banyak kepada warga tidak mampu. “Kami mendukung pemerintah, ini kebijakan baik, tetapi mohon perhatikan warga yang tak mampu membeli STB,” lanjutnya.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan