Pengamat politik Fachry Ali mengungkapkan kekagumannya terhadap peran penting Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri
Ditulis oleh redaksi pada November 1, 2022
Pengamat politik Fachry Ali mengungkapkan kekagumannya terhadap peran penting Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bagi bangsa dan negara Indonesia.
Menurutnya, Megawati yang gigih dan konsisten membangun bangsa memiliki peran penting dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia. Apalagi, perjuangan Megawati Soekarnoputri kala itu tidaklah mudah.
Hal itu dikatakan Fachry saat berdialog dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, di rumah pakar politik itu di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (31/10/2022) sore.
Fachry Ali dalam kesempatan tersebut menyampaikan alasan mengapa dia beberapa kali menulis tentang kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.
“Saya kagum dengan Mbak Mega, terutama peran pentingnya dalam konsolidasi demokrasi, kegigihannya secara konsisten di dalam membangun partai, dan sikap kenegarawanannya di dalam menghadapi masa-masa yang tidak mudah ketika berhadapan dengan pemerintahan Orde Baru. Mbak Mega sosok negarawan yang selalu berpijak pada jalan konstitusi dan ketaatan pada hukum,” kata Fachry.
Pada kesempatan itu, Hasto Kristiyanto kagum dengan khasanah dan kekayaan intelektual Fachry Ali. Perbincangan hangat yang berlangsung hampir tiga jam dengan pembahasan pokok tentang pemikiran Bung Karno terkait Islam dan isu terkini.
“Sebelum datang ke sini, tadi saya melapor ke Ibu Megawati akan berdiskusi dengan Bang Fachry. Ibu Mega menitip salam untuk Bang Fachry,” ucap Hasto kepada Fachry Ali.
Selama lebih dua setengah jam Hasto berdialog dengan Fachry di sebuah ruangan yang penuh buku. Di tengah diskusi yang serius meski terkadang diselingi tawa renyah, Fachry Ali menyajikan kopi dan mi Aceh kepada Hasto.
“Saya senang bisa berdialog panjang dengan Bang Fachry tentang demokrasi Indonesia, Islam, dan Bung Karno,” ucap Hasto.
Fachry juga sempat menanyakan latar belakang Hasto mengambil gelar doktor Ilmu Pertahanan dengan bahasan tentang geopolitik Soekarno.
“Saya usul, disertasi Mas Hasto dijadikan buku untuk dibahas di semua kalangan, termasuk kalangan akademisi/kampus. Saya undang Hasto untuk memaparkannya di ruangan ini. Karena, saya terkadang menggelar diskusi terbatas di ruangan ini dengan kalangan akademisi,” kata Fachry, yang juga peneliti senior LP3ES.
Atas permintaan itu, Hasto menceritakan dirinya telah memberi kuliah umum di 16 universitas sejak dirinya meraih gelar doktor. Dia pun siap membahas disertasinya yang mengonstruksikan pemikiran geopolitik Bung Karno.
Sebelum pamit, Hasto menyerahkan sejumlah buku kepada pengamat politik asal Aceh tersebut. Sebagai balasan, Fachri mengajak Hasto ke lantai 2 rumhanya yang terdapat sebuah perpustakaan dengan ribuan koleksi buku-buku dari dalam dan luar negeri.
Hasto sangat kagum dengan koleksi ribuan buku dari berbagai pemikiran yang dimiliki Fachry. “Semua itu menunjukkan luasnya khasanah pengetahuan Bang Fachry sebagai cendekiawan yang tidak diragukan komitmennya bagi bangsa dan negara,” ujar Hasto.
Dikatakan, PDIP saat ini terus mengembangkan tradisi intelektual mengingat Bung Karno, Bung Hatta, dan pendiri bangsa lainnya membangun tradisi pemimpin negarawan dan sekaligus sebagai pemimpin pembelajar yang baik.
“Sungguh ini perpustakaan pribadi yang luar biasa. Saya kagum,” kata Hasto. Dia juga mengatakan, PDIP memerlukan sosok pemikir kritis seperti Fachry Ali.