Inovasi Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P., Pemanfaatan Teknologi Mikroba Bios 44 DC di Beberapa Wilayah Jajarannya
Ditulis oleh redaksi pada September 17, 2022
Kab. Bandung,-Dalam rangka mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P., terus melakukan berbagai upaya dan cara diantaranya pemanfaatan teknologi mikroba Bios 44 DC di beberapa wilayah jajarannya.
Kali ini Bios 44 DC inovasi Pangdam III/Slw, diaplikasikan pada lahan perkebunan seperti kebun kopi, teh dan kentang di puluhan hektar areal lahan PTPN VIII. Demikian disampaikan Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen kepada awak media di Kantor Pendam III/Siliwangi Jl. Aceh No. 69, Kota Bandung, Jawa Barat Jum’at (16/9/2022).
Lanjutnya mengatakan, kebun kopi PTPN VIII Apdeling Cikembang, Desa Tarumajaya Kec. Kertasari, Kab. Bandung juga kebun teh Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari dan kebun kentang Desa Margamukti PTPN VIII yang menggunakan pupuk Bios 44 DC berlokasi di Pangalengan Kab. Bandung menjadi tempat peninjauan Pangdam III/Slw.
“Saat di lokasi peninjauan kebun teh Malabar, Pangdam bersama Kepala PTPN VIII memberikan contoh penyemprotan dengan menggunakan cairan Bios 44 DC,” ujarnya.
Kepada awak media Pangdam mengatakan, “Ini merupakan suatu upaya mencari alternatif dalam rangka memperbaiki struktur – struktur tanah yang sudah banyak rusak akibat pupuk kimia, proses pemulihan ini yang sedang kita garap sehingga adanya percepatan dalam produksi, karena ada masa tanam yang harus disinkronkan dengan struktur tanahnya,” jelas Pangdam.
“Kita berkeliling Jawa Barat ini kembali lagi pada pengelolaan lahan, pengelolaan potensi juga sumber daya manusianya, peran dengan adanya pendampingan kepada masyarakat sangat diperlukan, karena banyak masyarakat di sini lebih mencari yang cepat menghasilkan. Perkebunan maupun pertanian itu ada waktunya, sementara tuntutan kehidupan masyarakat cepat dan jaminan hidupnya rutin, oleh karena itu Kodam III/Slw dengan teknologinya sebagai alternatif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat” ujarnya.
Di tempat yang sama Dian Hadiana selaku SEVP Manajemen aset PTPN VIII Malabar mengatakan, sebagian besar kebunnya akan dicoba menggunakan Bios, selama ini banyak menggunakan pupuk kimia yang menurutnya jika terus digunakan akan merusak struktur tanah, diharapkan dengan penggunaan pupuk Bios akan memperbaiki struktur tanah juga produktifitas akan semakin meningkat.
Kapendam menambahkan, menurut pengakuan Memen Tatang, penyuluh pertanian BPP Pangalengan, dikatannya hasil pertanian kentang menggunakan Bios 44 DC jauh lebih baik jika dibandingkan dengan yang tidak menggunakan Bios, masa panen lebih cepat, kentangnya bagus-bagus dan hasil panennya meningkat, dalam satu hektar bisanya menghasilkan 18 ton tetapi setelah menggunakan pupuk Bios bisa mencapai 25 ton kentang selain itu Bios mengubah tanah menjadi gembur.