Salah satu perusahaan swasta yang memberikan perhatian khusus kepada pelaku UMKM adalah Sampoerna yang sejak 2007 telah memiliki program terintegrasi untuk pendampingan UMKM.
Ishak Danuningrat, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna mengatakan perusahaannya meyakini keberlanjutan berarti secara konsisten menciptakan nilai jangka panjang sebagai berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Berakar dari falsafah tiga tangan, Sampoerna secara konsisten membantu mengembangkan UMKM dalam rangka mendukung PEN di bawah payung program keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia”.
“Kami hadir secara konsisten membina UMKM untuk menggali potensi daerah, meningkatkan daya saing dan berdayakan masyarakat sekitar. Sampoerna percaya pembinaan dapat memberikan dampak jangka panjang,” katanya.
Ishak memparkan untuk pembinaan UMKM, Sampoerna memiliki dua program yakni Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC). SETC telah hadir sejak 15 tahun lalu di Pasuruan, Jawa Timur di atas lahan seluas 27 hektare (ha).
SETC hadir untuk memberikan pelatihan dan pengembangan UMKM yang memanfaatkan sumber daya di masing-masing daerah seperti pertanian hingga kuliner. Pelatihan SETC telah menjangkau lebih dari 56.000 peserta dan dilakukan di lebih dari 100 kota dan kabupaten.
“Di Jawa Tengah, Sampoerna juga memberikan perhatian kepada pelestarian batik. Salah satunya di Lasem, Rembang. Batik Lasem memiliki corak khas yakni perpadua
Ishak menambahkan Sampoerna juga mendukung Program Hetero di Jawa Tengah. Hetero merupakan kompetisi startup yang diinisiasi oleh Ganjar untuk memberdayakan generasi muda yang memiliki keinginan dan keyakinan untuk menemukan solusi atas masalah pada ruang lingkup tertentu.
“Salah satu UMKM yang berhasil melalui program Hetero adalah Tambiyaku, bidang usaha makanan sehat terjangkau berbahan dasar sorgum,” jelasnya.
Di sisi lain, SRC fokus untuk meningkatkan daya saing toko kelontong agar dapat bertahan dan berkembang. SRC hadir sejak 2008 dan kini telah beranggotakan sekitar 165.000 toko kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia.
Melalui SRC, Sampoerna juga mendukung digitalisasi bagi toko kelontong dengan aplikasi AYO SRC. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur yang membantu toko kelontong untuk bertransaksi seperti memesan barang ke pedagang besar/agen, hingga layanan paylater.