Kemenkominfo menggelar kegiatan webinar “Pelestarian Seni Budaya di Era Digital”
Ditulis oleh redaksi pada Juli 21, 2022
Kemenkominfo menggelar kegiatan webinar “Pelestarian Seni Budaya di Era Digital” sebagai salah satu upaya pelestarian budaya. Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengadakan kegiatan webinar tentang “Pelestarian Seni Budaya di Era Digital”.
Webinar ini diikuti kelompok masyarakat dari berbagai komunitas seni budaya di DKI Jakarta dan Banten. Tujuan kegiatan ini guna mendukung perkembangan pelestarian seni budaya di era digital. Peran masyarakat yang cakap akan dunia digital sangat penting, terutama dari komunitas seni maupun digital sehingga mampu mendukung tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi pada tahun 2024 mendatang.
Pada saat ini Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 berada pada level “sedang” dengan skor 3,49. Pengukuran dengan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2021 ini menggunakan empat pilar, yaitu Kecakapan Digital (digital skill), Etika Digital (digital ethics), Keamanan Digital (digital safety), dan Budaya Digital (digital culture).
Karena masih berada di level “sedang”, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD melakukan berbagai kegiatan seperti webinarCakap Digital.
Menurut E Sumadiningrat, empat pokok penting yang akan didapatkan oleh pelaku teater melalui pelestarian seni budaya di era digital. “Teater mampu meningkatkan berbagai aspek, yang pertama Keterampilan kita, kedua critical thinking dimana saat memerankan atau memainkan peran teater secara mendalam maka akan membantu daya pikir kita lebih mendalam sehingga dapat meningkatkan yang pertama tadi, kreativitas kita,” kata Sumadiningrat.
Sementara itu pembicara lainnya, Pamela Chelsea Taroreh memberikan tips bagaimana menjadi seorang aktor.
“Saya sudah lama berada di dunia entertainment, untuk bertahan lama di dunia ini, kita harus benar-benar paham dan handal akan kemampuan kita. Latihan yang keras, lakukan researchtentang peran kita agar kita dapat lebih mendalami peran,” ungkap Pamela.
Sedangkan Syifa Dhzini Hafidzah yang berprofesi sebagai influencer mengatakan di era digital yang makin kompleks saat ini merambahnya budaya asing tidak terkontrol dan terkendali. “Contohnya budaya Korea, kita digempur dari segala sisi, mulai dari film, musik dan makanan nya. Karena hal itu, sebagai anak bangsa kita harus lebih memperhatikan dan mencintai budaya kita dengan melestarikannya,” tegas Syifa.
“Dengan cakap digital kita lebih bijak dalam melihat dan mencontoh budaya asing yang kita lihat dari berbagai media digital, kita lestarikan dan promosikan budaya kita lewat berbagai platform media sosialkita. Apresiasi pentas budaya dan seni kita dengan melakukan publikasi dan postingan yang lebih luas dan banyak di media sosial agar menjangkau masyarakat luas sehingga membuat budaya bangsa kita makin dikenal,” tutupnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat.