Mantan Presiden Amerika Donald Trump berharap pelaku penembakan terhadap mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe
Ditulis oleh redaksi pada Juli 9, 2022
Mantan Presiden Amerika Donald Trump berharap pelaku penembakan terhadap mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe ditangani dengan keras.
Trump dan Abe memang punya hubungan akrab sebagai dua pimpinan negara maju. Mereka bermain golf dalam beberapa kesempatan.
Seperti diberitakan, Abe ditembak mati oleh seorang pria bersenjata saat berkampanye di Kota Nara, bagian barat Jepang, Jumat (8/7/2022).
Melalui platform Truth Social, Trump pertama kali menggambarkan insiden penembakan tersebut sebagai “berita yang menghancurkan”.
Trump menyebut Abe sebagai “seorang pria dan pemimpin yang benar-benar hebat” serta “teman saya yang benar-benar hebat dan, yang lebih penting, (teman) Amerika”.
Ketika berita datang bahwa Abe telah meninggal karena luka-lukanya, Trump menulis: “BERITA BURUK UNTUK DUNIA! Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia. Dia dibunuh. Pembunuhnya ditangkap dan mudah-mudahan akan ditangani dengan cepat dan keras.
“Hanya sedikit orang yang tahu betapa hebatnya sosok pemimpin Shinzo Abe, tetapi sejarah akan mengajari mereka. Dia adalah pemersatu tidak seperti yang lain. Tetapi di atas segalanya, ia adalah seorang pria yang mencintai dan menghargai negaranya yang megah, Jepang”.
Seperti dikutip dari The Independent, Trump juga menyebut, “Shinzo Abe akan sangat dirindukan. Tidak akan pernah ada lagi yang seperti dia!”
Masa jabatan Trump dan Abe tumpang tindih sehingga mereka berdua bertemu dalam beberapa agenda pertemuan pemimpin dunia.
Abe adalah salah satu mitra global utama pertama yang dijamu Trump di Washington saat ia terpilih menjadi presiden.
Digambarkan oleh media, Shinzo Abe tampak malu dalam pertemuan itu, khususnya selama jabat tangan 19 detik yang sangat canggung.
Ketika berkunjung ke Jepang, Trump mengungkapkan manfaat relasi kedua negara.
“Orang-orang Jepang berkembang pesat, kota-kota Anda semarak, dan Anda telah membangun salah satu ekonomi paling kuat di dunia. Saya tidak tahu apakah itu sebagus milik kami. Saya rasa tidak, oke?”
Titik perbedaan utama Abe dengan Trump adalah pada masalah pengembangan rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara, di mana Abe mengambil garis yang jauh lebih serius daripada Presiden Amerika.
Sedangkan Washington Examiner menyebut hubungan antara kedua pemimpin dunia itu adalah salah satu persahabatan bilateral terkuat yang dilakukan Trump selama masa kepresidenannya.
Kedua pria itu punya kecintaan yang sama pada olahraga golf.
Pada 2016, Abe memberi Trump, yang saat itu presiden terpilih, stik golf berlapis emas ketika keduanya bertemu di New York.
Trump dan Abe memukul bersama di fairways (bagian dari lapangan golf antara tee dan green) pada beberapa kesempatan selama masa jabatan mereka.
Keduanya pertama kali bermain golf bersama di Jupiter, Florida, pada 2017. Ketika itu Trump dan Ibu Negara Melania Trump menjamu Abe dan istrinya, Akie Abe, di Mar-a-Lago.
Ketika Trump memulai perjalanan lima negara ke Asia akhir 2017, pasangan itu bermain golf sekali lagi di Kasumi Country Club di Jepang.
Trump melakukan tee off lagi di Jepang dengan Abe pada Mei 2019, menjelang KTT G-20.
Abe secara khusus menyebut Trump sebagai “Donald” di depan umum sebelum KTT 2019. Sebutan itu diartikan sebagai tanda bagaimana tingkat kenyamanan pemimpin Jepang itu dengan Trump.
“Abe dipandang memiliki hubungan terbaik dengan Trump di antara pemimpin negara lain,” kata Bruce Klingner dari Heritage Foundation kepada Washington Examiner pada Agustus 2020.
“Dia satu-satunya pemimpin demokrasi besar yang memiliki hubungan baik dengan Trump dari awal hingga akhir,” kata Zack Cooper dari American Enterprise Institute.
Abe mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Agustus 2020, dengan alasan kesehatan yang buruk, mengakhiri delapan tahun menjabat sebagai pemimpin Jepang.
Dalam percakapan telepon antara Trump dan Abe dua hari setelah pengunduran dirinya, Trump dilaporkan mengatakan kepadanya bahwa dia adalah “perdana menteri terbesar dalam sejarah Jepang.”
Abe, 67 tahun, dinyatakan tewas setelah ditembak di Nara, Jepang, saat memberikan pidato dalam kampanye partainya.