Kubu Yamaha Motor Racing secara resmi menanggapi penalti long lap yang dikenakan kepada Fabio Quartararo menyusul tabarakan dengan pembalap Aprilia Aleix Espargaro di Grand Prix Belanda
Ditulis oleh redaksi pada Juni 29, 2022
Kubu Yamaha Motor Racing secara resmi menanggapi penalti long lap yang dikenakan kepada Fabio Quartararo menyusul tabarakan dengan pembalap Aprilia Aleix Espargaro di Grand Prix Belanda akhir pekan lalu.
Pada putaran kelima balapan di Sirkuit Assen, Quartararo terjatuh saat menyalip Espargaro dan kemudian menabrak dan menyeret rivalnya itu ke jebakan gravel. Si pembalap Yamaha kemudian gagal menuntaskan balapan sementara Espargaro bisa kembali ke trek dan finis di posisi empat.
Di Sirkuit Silverstone nanti, Quartararo harus melewati jalur tambahan di luar trek untuk menjalani hukumannya.
“Fabio Quartararo, tim Monster Energy Yamaha, dan Yamaha selalu menjunjung tinggi keadilan dan sportivitas di MotoGP. Kami kecewa melihat ketidakadilan pada penerapan penalti oleh majelis stewards MotoGP di FIM (Federasi Balap Sepeda Motor Internasional),” kata Lin Jarvis, Direktur Pelaksana Yamaha Motor Racing, dalam pernyataan yang diterima , Selasa (28/6/2022).
Jarvis adalah juga principal atau kepala tim Monster Energy Yamaha.
Dia membeberkan sejumlah alasan kenapa Yamaha keberatan terhadap sanksi long lap penalty yang harus dijalani Quartararo di Grand Prix Inggris setelah jeda musim panas.
Pertama, meskipun Quartararo sudah mengakui telah membuat kesalahan di tikungan lima putaran kelima saat balapan di Assen, “Monster Energy Yamaha MotoGP tetap memandang ini sebagai race incident”, bunyi pernyataan tersebut.
“Quartararo memiliki reputasi sebagai seorang pembalap yang bersih tanpa rekam jejak insiden-insiden sebelumnya. Ini merupakan kesalahan tidak sengaja dan tanpa maksud jahat,” kata Jarvis.
Alasan kedua, meskipun Monster Energy Yamaha mengakui bahwa Espargaró terdampak oleh insiden tersebut, tingkat keparahan yang dialaminya bersifat asumtif.
“Monster Energy Yamaha merasa bahwa majelis stewards FIM MotoGP mengukur akibat dari berbagai insiden balapan dengan standar yang tidak konsisten dan subjektif,” kata Jarvis, lalu meneruskan kalimatnya dengan nada lebih pedas.
“Ketidakkonsistenan dalam penerapan penalti oleh stewards FIM MotoGP sepanjang musim 2022 telah merusak fairness dalam MotoGP dan kepercayaan kepada wewenang stewards. Sedikitnya ada tiga insiden yang lebih serius di kelas MotoGP Class – yang membuat sejumlah pembalap gagal menuntaskan balapan dan/atau mengalami cedera – yang dibiarkan tanpa hukuman,” kata pria asal Belanda itu.
Yang membuat kubu Yamaha kesal, long lap penalty tidak bisa dilawan dengan banding dan tidak bisa diperdebatkan.
“Kami kemudian hendak membawa masalah ini ke Pengadilan Arbitase Olahraga (Court of Arbitration of Sport /CAS) demi mempertahankan prinsip, tetapi banding soal ini juga tidak bisa diajukan di sana,” keluh Jarvis.