Terputar

Title

Artist


Kepolisian Paris meminta maaf kepada penggemar Liverpool karena menggunakan gas air mata dalam pengamanan di final Liga Champions.

Ditulis oleh pada Juni 11, 2022

Kepolisian Paris meminta maaf kepada penggemar Liverpool karena menggunakan gas air mata dalam pengamanan di final Liga Champions. Kepala Kepolisian Paris, Didier Lallement juga mengaku salah soal klaim tentang jumlah tiket palsu yang beredar.

Akibat kericuhan yang terjadi akibat antrian penonton yang akan masuk, kickoff final Liga Champions sempat dua kali tertunda. Suporter Liverpool sempat mengeluhkan perlakuan kepolisian Paris yang dinilai bertindak terlalu kejam kepada mereka. Rekaman video menunjukkan gas air mata digunakan kepolisian Paris untuk membubarkan pendukung.

UEFA menyalahkan penggemar tanpa tiket yang mencoba memaksa masuk dan tiket palsu, tetapi Liverpool menuntut penyelidikan dan badan sepakbola Eropa meminta maaf kepada penonton dengan membuka penyelidikan.

Sekretaris budaya Inggris, Nadine Dorries menilai kepolisian Paris memperlakukan suporter Liverpool seperti binatang di final Liga Champions tersebut.

Permintaan maaf disampaikan Lallement ketika berbicara di Senat Prancis pada hari Kamis. Dia mengakui melakukan kesalahan dan mengakui penggunaan gas air mata yang berlebihan tidak diperlukan.

“Ini jelas kesalahan karena orang-orang didorong dan diserang. Citra negara dirusak akibat insiden ini,” kata Kepala kepolisian Paris, Didier Lallement.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin juga mengatakan bahwa sebagian besar kesalahan ada pada penggemar Liverpool dan bahwa 30.000 hingga 40.000 tiba tanpa tiket yang sah. Klaim Darmanin disambut dengan reaksi yang meluas, dengan kelompok pendukung Reds, Spirit of Shankly membantahnya.

Lallement mengakui bahwa dasar estimasi tiket tidak berdasar.

“Angka tersebut tidak memiliki nilai ilmiah tetapi berasal dari umpan balik dari polisi dan pejabat transportasi umum. Mungkin saya salah, tapi itu dibangun dari semua informasi yang dikumpulkan. Apakah ada 30.000 atau 40.000 orang, itu tidak mengubah apa pun. Yang penting adalah ada orang, dalam jumlah besar, yang mungkin mengganggu organisasi penyaringan yang tepat,” tambah Lallement.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan