Sebanyak empat atlet Indonesia sukses mengibarkan bendera Merah Putih dalam kejuaraan dunia panjat tebing Climbing World Cup IFSC
Ditulis oleh redaksi pada Mei 12, 2022
Sebanyak empat atlet Indonesia sukses mengibarkan bendera Merah Putih dalam kejuaraan dunia panjat tebing Climbing World Cup IFSC (International Federation of Sport Climbing) 2022 di Korea Selatan. Mereka masuk lima besar hasil akhir lewat kategori men’s speed yang diikuti oleh 25 negara.
Atlet panjat tebing itu adalah Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, Rahmad Adi Mulyono, dan Zaenal Aripin. Pada babak final, Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, dan Rahmad Adi Mulyono berurutan di podium.
“Alhamdulillah bendera Indonesia berkibar di 3 podium, juara 1, 2, dan 3. Ini menunjukkan hasil yang luar biasa karena baru kali ini Indonesia berhasil menyapu bersih di kategori men’s speed. Ini juga menunjukkan bahwa kami konsisten mendampingi atlet panjat Indonesia demi kejayaan olah raga kita,” ungkap Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid saat menyambut kedatangan atlet di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Rabu (11/5/2022).
Ia juga menyampaikan Veddriq Leonardo berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengungguli rekan senegaranya, Kiromal Katibin, pada babak final men’s speed. Atas raihan tersebut, Veddriq berhak mendapatkan medali emas dalam turnamen yang diselenggarakan pada 6-8 Mei 2022 di Seoul, Korea Selatan.
Sementara Kiromal Katibin yang sempat memecahkan rekor dunia men’s speed mengalami false start pada babak final sehingga hanya bisa mendapatkan medali perak. Adapun Rahmad Adi Mulyono unggul atas atlet Italia, Ludovico Fossali. Kala itu, Rahmad menang setelah lawan jatuh (fall) dan gagal mencapai top.
Selain itu, atlet Indonesia lain juga mendapat raihan positif dalam turnamen tersebut, seperti Rahmad Adi medali perunggu untuk kategori speed pria, peringkat kelima untuk Zaenal Aripin dalam kategori speed pria dan terakhir peringkat kelima untuk Rajiah Salsabillah dalam kategori speed wanita. Sebelum memenuhi podium, atlet-atlet Indonesia sudah memenuhi slot 16 besar. Dari 16 slot yang ada, tujuh di antaranya merupakan atlet Indonesia.
Dewan Pembina FPTI, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono menyatakan bahwa tim Merah Putih kali ini masih fokus di kategori speed world record sebagai keunggulan Indonesia.
“Target kami bendera Indonesia bisa berkibar di podium Olimpiade Paris 2024. Menuju ke sana, World Cup 2022 yang akan diseleggarakan di Jakarta dan World Cup 2023 secara konsisten menjadi prioritas batu loncatan FPTI. Sebagai Wakapolri sekaligus Dewan Pembina FPTI, saya mendukung anak-anak muda ini mengibarkan Merah Putih di laga internasional,” ungkap Gatot Eddy.
Dalam turnamen tersebut, FPTI mengirim 13 atlet, Ketua Delegasi Rahmad Sopian dan pelatih Hendra Basri yang sudah menangani pelatnas FPTI sejak beberapa tahun terakhir, termasuk ketika 2021 memecahkan rekor dunia speed di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat.
Sebagai informasi, ada tiga kategori utama dalam kompetisi panjat tebing yaitu speed, boulder, dan lead. Kategori speed diukur berdasarkan kecepatan, sedangkan boulder lebih ke teknik. Adapun lead, pemenangnya diukur dari capaian panjatan tertinggi ditambah dengan durasi waktu paling sedikit.Meski mendapat medali perak, Kiromal Katibin sempat memecahkan rekor tercepat di dunia untuk kategori men’s speed dalam turnamen ini, pada Jumat (6/5/2022). Saat itu catatan waktu Kiromal Katibin dalam memanjat dinding setinggi 15 meter hanya 5,17 detik.
Dia berhasil memecahkan rekor pada sesi kedua kualifikasi World Cup International Sport Climbing (IFSC) 2022 di Seoul, Korea Selatan. Catatan waktu tersebut lebih sedikit dengan pemegang rekor sebelumnya yang juga atlet asal Indonesia, Leonardo Veddriq. Sebelumnya, catatan rekor Leonardo Veddriq dengan waktu 5,208 detik dipecahkan saat turnamen di Utah, Amerika Serikat.