Musikus Daus Rojali mengajak para penggemarnya berkreasi sebelum ibu kota negara dipindahkan
Ditulis oleh redaksi pada April 18, 2022
Musikus Daus Rojali mengajak para penggemarnya berkreasi sebelum ibu kota negara dipindahkan. Kegelisahan Daus muncul saat lagu ciptaannya yang berjudul Jakarta Ibu Kota Indonesia menjadi viral sebagai musik latar senam line dance.
Kepada wartawan, Minggu (17/4/2022), Daus mengaku senang dan bangga jika lagunya disukai dan digunakan untuk hal-hal yang menginspirasi dan bermanfaat. Sejumlah ibu-ibu yang merekam aksi mereka melakukan senam line dance dan diunggah di kanal Youtube mereka masing-masing.
Daus Rojali mengaku senang tapi juga sedih mengingat eforia lagu ini akan segera berakhir seiring dengan wacana perpindahan ibukota baru yang berlokasi di pulau Kalimantan.
“Saya yakin wacana ini sudah dipikirkan sejak dahulu oleh para pendiri bangsa dan pada akhirnya harus segera di implementasikan di masa depan, perpindahan Ibu kota adalah Langkah besar yang berdampak positif bagi rakyat Indonesia, lagian yang pindah kan lokasinya, fisiknya, sementara semangat dan pola pikir kita terhadap wawasan kebangsaan tidak berubah, di manapun ibu kotanya, kita tetap Indonesia, Pancasila dan bangsa yang merdeka,” ujarnya.
Daus cukup konsisten mengusung budaya Betawi dalam karya-karyanya. Musisi berdarah Sunda-Kalimantan ini mendukung penuh rencana pemerintah untuk melakukan inovasi selama hal tersebut memihak dan demi kepentingan rakyat dan negara. Menurut dia, perpindahan ibu kota negara Indonesia ke suatu tempat baru adalah suatu hal yang normal dan bagian dari perubahan yang tidak bisa dihindari.
Jakarta Ibu kota Indonesia adalah salah satu judul lagu yang diciptakan Daus Rojali sejak tahun 2018. Liriknya menggambarkan rasa kagum Daus Rojali akan kemajemukan ras dan budaya masyarakat yang hidup di dalamnya serta bagaimana Jakarta menjadi miniatur dari kekayaan Indonesia yang dilihat oleh Dunia.
Aransemen dan notasi yang terdapat di dalam lagu ini memadukan nuansa Chinese, Melayu, Betawi dan bahkan ada potongan lagu masyarakat Papua yang berjudul Yamko Rambe Yamko pada bagian tengah yang melengkapi nuansa kemajemukan suku dan budaya Indonesia.
Baru-baru ini, sejumlah ibu-ibu yang menggunakan lagu Jakarta Ibu Kota Indonesia sebagai lagu latar kegiatan senam line dance merek. Beberapa penggemar lain bahkan menciptakan dan mengombinasikan gerakan senam modern dengan potongan tari yapong yang dimodifikasi.
“Beneran kaget sih pas buka Youtube, ternyata lagu saya dipake untuk lagu latar senam Emak-emak, saya seneng banget, akhirnya lagu saya disukai dan digunakan untuk keperluan yang positif,” tuturnya dengan logat Betawi.
Menyinggung hak kekayaan intelektual yang timbul dari penggunaaan karya musiknya di masyarakat yang seharusnya ia terima, Daus Rojali justru mengapresiasi kegiatan yang di lakukan ibu-ibu yang menggunakan karya musiknya sebagai musik latar senam yang mereka lakukan.
“Pokoknya kalau yang pakai lagunya Emak-emak, saya kagak berani larang dah, urusannye bisa ribet! Udah biarin aje, yang penting emak-emak kite sehat, karena di balik negara yang kuat ada emak-emak yang sehat di belakangnye,” kelakarnya.