Mantan pemain Arsenal dan tim nasional Inggris, Ashley Cole, diikat saat rumahnya disatroni perampok

Mantan pemain Arsenal dan tim nasional Inggris, Ashley Cole, diikat saat rumahnya disatroni perampok, Januari 2020 lalu. Cerita ini terungkap dalam persidangan kasus pencurian dengan kekerasan ini.

Ashley Cole, bek kiri legendaris Inggris yang pensiun dari sepak bola pada usia 38 tahun pada Agustus 2019, dirampok oleh pencuri bertopeng di rumahnya di Fetcham, Surrey, pada Januari 2020.

Perampokan dengan kekerasan, yang terjadi pada 21 Januari, dilakukan oleh hingga enam pencuri “berpakaian kamuflase dan balaclava“. Mereka kemudian meninggalkan rumah Ashley Cole dengan sejumlah besar perhiasan.

Mantan bintang Arsenal dan Chelsea, yang sekarang bekerja di Everton sebagai staf pelatih, diikat ke kursi dalam perampokan dan akhirnya “sangat terguncang” oleh pengalaman itu.

Lebih dari dua tahun setelah perampokan, Mirror melaporkan bahwa Ashley Cole diikat ke kursi dalam perampokan dan pencuri mengancam akan memotong jarinya di depan anak-anaknya.

Dalam persidangan, yang diadakan di Nottingham Crown Court, dikonfirmasi bahwa Ashley Cole diikat dan diancam dengan pisau di depan pasangannya dan dua anaknya dan salah satu perampok berkata “ayo potong jarinya” ke salah satu dari mereka.

Penuntut menggambarkan cobaan yang dialami oleh Cole, rekannya dan dua anak mereka sebagai “kekerasan dan dieksekusi dengan kejam”.

“Kehadiran pemilik rumah tidak menghalangi para terdakwa ini,” kata jaksa Michael Brady. “Mereka membawa senjata dan sarana untuk menaklukkan mereka. Kehadiran anak-anak tidak membuat mereka gelisah.”

Saat akan pergi, para perampok menyemprot tangan Ashley Cole dengan cairan penghilang bau, Febreze, dalam upaya untuk menghancurkan bukti DNA apa pun yang mungkin tertinggal dari mereka.

Kurtis Dilks adalah salah satu orang yang didakwa dalam perampokan rumah Ashley Cole, dan dia menghadapi persidangan bersama sembilan orang lainnya yang telah didakwa membantu dan bersekongkol dalam perampokan.