Terputar

Title

Artist


Pejabat Kroasia mengkritik NATOatas apa yang mereka katakan sebagai reaksi lambat terhadap pesawat tak berawak (drone) militer yang tampaknya terbang jauh dari zona perang Ukraina 

Ditulis oleh pada Maret 13, 2022

Pejabat Kroasia mengkritik NATO pada Sabtu (12/3/2022) atas apa yang mereka katakan sebagai reaksi lambat terhadap pesawat tak berawak (drone) militer yang tampaknya terbang jauh dari zona perang Ukraina di atas beberapa negara anggota NATO, sebelum jatuh di zona perkotaan ibu kota Kroasia.

Pesawat tak berawak buatan era Soviet itu melintasi Rumania dan Hongaria sebelum memasuki Kroasia dan menabrak sebuah lapangan dekat asrama mahasiswa pada Kamis malam. Lebih dari 40 mobil yang diparkir rusak tetapi tidak ada yang terluka setelah ledakan keras.

NATO mengatakan, pertahanan udara dan rudal terintegrasi aliansi telah melacak jalur penerbangan objek tersebut. Tetapi perdana menteri Kroasia mengatakan pihak berwenang negara itu tidak diberitahu. Ia juga menyebut, NATO baru bereaksi setelah pertanyaan diajukan oleh wartawan.

“Kami tidak dapat mentolerir situasi ini, dan seharusnya tidak pernah terjadi,” kata Perdana Menteri Andrej Plenkovic saat mengunjungi lokasi kecelakaan.

“Ini adalah ancaman yang murni dan jelas dan baik NATO maupun UE seharusnya bereaksi. Kami akan bekerja untuk meningkatkan kesiapan tidak hanya kami tetapi juga orang lain.”

Plenkovic mengatakan pesawat pengintai Tu-141 “Strizh” era Soviet terbang selama lebih dari 40 menit di atas Hungaria dan enam hingga tujuh menit di atas Kroasia sebelum jatuh. Sebelumnya, otoritas pertahanan Rumania mengatakan benda terbang itu berada di wilayah udara Rumania hanya tiga menit setelah menyeberang dari Ukraina, sehingga sulit untuk dicegat.

Plenkovic meminta pihak berwenang Hungaria untuk meluncurkan penyelidikan mengapa pertahanannya tampaknya tidak memperhatikan drone tak berawak karena Kroasia dan Rumania memiliki sedikit waktu untuk bereaksi terhadap objek yang bergerak cepat.

“Untungnya, sesuatu yang jauh lebih buruk tidak terjadi,” kata Plenkovic, seraya menambahkan bahwa Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban “menemukan hal ini setelah saya”.

“Ini bisa saja menimpa pembangkit listrik tenaga nuklir di Hungaria. Jelas tidak ada reaksi yang baik dan negara lain tidak bereaksi dengan baik. Sekarang kami memiliki ujian di mana kami harus belajar dan bereaksi lebih baik,” katanya.

Dia mengatakan bahwa hanya penyelidikan kecelakaan udara yang dapat menentukan siapa yang meluncurkan drone, Rusia atau Ukraina, setelah objek ditarik keluar dari kawah besar yang tercipta setelah tumbukan.

Baik Rusia maupun Ukraina membantah telah meluncurkan drone tersebut.

Pakar militer mengatakan Ukraina adalah satu-satunya operator Tu-141 yang diketahui saat ini, yang memiliki lebar sayap hampir 4 meter dan beratnya lebih dari 6 ton.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan