Saat ini China tengah menghadapi lonjakan kasus infeksi yang disebabkan oleh Human Metapneumovirus

Saat ini China tengah menghadapi lonjakan kasus infeksi yang disebabkan oleh Human Metapneumovirus

Rabu, 08 Januari 2025

 


 Saat ini China tengah menghadapi lonjakan kasus infeksi yang disebabkan oleh Human Metapneumovirus (HMPV), virus yang menyerang saluran pernapasan, terutama pada anak-anak dan lansia. Lalu, apa perbedaan HMPV dan Covid-19?


Kondisi kasus HMPV yang melonjak menambah kekhawatiran di tengah pemulihan sistem kesehatan setelah pandemi Covid-19.


Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perbedaan HMPV dan Covid-19 agar Anda dapat lebih waspada dan memberikan penanganan yang tepat.


HMPV adalah virus yang umumnya menyebabkan gejala mirip flu biasa, seperti batuk, hidung meler, sakit tenggorokan, dan mengi. Meskipun sebagian besar kasus bersifat ringan, infeksi ini bisa berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.


BACA JUGA


Heboh Virus HMPV, Kemenkes: Sudah Lama Ada di Indonesia dan Bukan Virus Mematikan

HMPV sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, tetapi kadang-kadang dapat memengaruhi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia. Infeksi HMPV lebih umum terjadi pada musim dingin dan awal musim semi, dengan banyak orang terinfeksi sebelum berusia lima tahun.


Berikut ini perbedaan HMPV dan Covid-19 yang penting untuk diketahui, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (7/1/2025).


1. Gejala

HMPV biasanya menimbulkan gejala, seperti demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, yang hampir serupa dengan infeksi virus pernapasan lainnya. Pada kasus berat, HMPV dapat menyebabkan bronkiolitis atau pneumonia.


Sementara itu, Covid-19 juga memiliki gejala yang mirip, seperti demam, batuk kering, kelelahan, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Namun, ada gejala khas yang lebih mencolok pada Covid-19, seperti kehilangan penciuman (anosmia) dan perasa (ageusia), yang sering muncul pada fase awal infeksi.


2. Penanganan

HMPV tidak memiliki vaksin atau obat antivirus spesifik, sehingga penanganan utamanya berfokus pada pengelolaan gejala dan dukungan pernapasan. Obat antipiretik seperti parasetamol digunakan untuk menurunkan demam, dan cairan diberikan untuk mencegah dehidrasi, terutama pada anak-anak dan lansia.


Sebaliknya, Covid-19 memiliki vaksin dan obat antivirus yang efektif, yang telah terbukti menurunkan tingkat infeksi berat dan kematian. Vaksin Covid-19, seperti vaksin mRNA dan vektor virus, telah dikembangkan untuk melindungi masyarakat dari infeksi dan dampaknya.


3. Musim dan pola infeksi

HMPV biasanya memiliki pola musiman, dengan lonjakan infeksi terjadi pada akhir musim dingin hingga awal musim semi.


Sementara itu, Covid-19 dapat menyebar sepanjang tahun meskipun ada variasi musiman. Penyebarannya sangat dipengaruhi oleh faktor lain seperti perilaku manusia dan langkah-langkah kesehatan masyarakat.


4. Transmisi dan penyebaran

HMPV menyebar melalui droplet pernapasan, kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi.


Sedangkan Covid-19 juga dapat menyebar melalui droplet, tetapi lebih berisiko menyebar melalui aerosol di udara, terutama di ruang tertutup dengan ventilasi buruk, yang membuat penyebarannya lebih luas dan lebih cepat.


5. Penemuan

HMPV pertama kali diidentifikasi pada 2001, dengan bukti serologis menunjukkan virus ini telah beredar sejak 1958.


Sementara itu, Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, yang muncul pada akhir 2019 dan memicu pandemi global.


Memahami perbedaan HMPV dan Covid-19 sangat penting untuk memastikan penanganan yang tepat dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Meskipun keduanya menyerang saluran pernapasan, karakteristik, gejala, dan penanganannya sangat berbeda.