Apple mengalami penurunan pangsa pasar di Tiongkok seiring menurunnya pengiriman iPhone. Hal ini diungkap laporan analis rantai pasokan Ming-Chi Kuo. Saham Apple pun tercatat turun sebesar 2,4%.
Melansir CNBC International, Sabtu (11/1/202), laporan itu juga mencatat bahwa meskipun ada peluncuran iPhone SE 4 tetapi volume pengiriman diperkirakan akan menurun hingga 6% secara tahunan pada paruh pertama 2025.
“Apple mengambil sikap hati-hati dalam membahas rencana produksi iPhone untuk 2025 dengan para pemasok utama,” tulis Kuo, yang merupakan analis di TF Securities.
Kuo memprediksi pangsa pasar Apple di Tiongkok akan terus menurun karena dua model iPhone terbaru yang rencananya dirilis memiliki desain yang sangat tipis dan kemungkinan hanya mendukung eSIM.
Namun, sayangnya eSIM belum banyak dipromosikan di pasar Tiongkok.
“Kedua model tersebut berpotensi menghadapi tantangan pengiriman kecuali jika desainnya dimodifikasi,” tulis Kuo.
Pada Desember 2024 lalu, menurut Kuo, pengiriman ponsel pintar secara keseluruhan di Tiongkok relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pengiriman iPhone mengalami penurunan antara 10% hingga 12%.
Kuo juga menyoroti bahwa belum ada bukti bahwa Apple Intelligence, layanan kecerdasan buatan pada perangkat Apple, berhasil mendorong peningkatan penjualan perangkat keras atau layanan perusahaan.
Ia menjelaskan bahwa fitur tersebut belum mampu meningkatkan permintaan pembaruan perangkat iPhone berdasarkan survei rantai pasokan yang dilakukannya.
Menurut Kuo, daya tarik layanan ini telah menurun secara signifikan dibandingkan layanan AI berbasis cloud, yang berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir.
Kuo memperkirakan pengiriman iPhone pada 2024 akan mencapai sekitar 220 juta unit, dengan angka untuk 2025 diperkirakan berada di kisaran 220 hingga 225 juta unit.
Angka pengiriman iPhone tersebut lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang memperkirakan lebih dari 240 juta unit. Hal ini membuat pangsa pasar Apple di Tiongkok menurun.