General Motors (GM) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.000 pekerja secara global sebagai bagian dari upaya mengurangi biaya untuk bersaing di pasar otomotif
Ditulis oleh redaksi pada November 16, 2024
General Motors (GM) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.000 pekerja secara global sebagai bagian dari upaya mengurangi biaya untuk bersaing di pasar otomotif yang sangat kompetitif. Sebagian besar dari yang terdampak PHK ini merupakan pekerja “kerah putih”.
Dalam pernyataan resminya, GM mengonfirmasi adanya pemutusan hubungan kerja ini, meskipun tidak memberikan banyak penjelasan mengenai kebijakan PHK tersebut.
“Kami perlu meningkatkan kecepatan dan keunggulan. Hal ini mencakup operasional yang efisien, memastikan struktur tim yang sesuai, serta memprioritaskan hal-hal yang paling penting,” tulis pernyataan resmi GM, dikutip dari AP, Sabtu (16/11/2024).
GM dan juga produsen otomotif lainnya menghadapi tantangan besar dalam beralih ke kendaraan listrik. Mereka berusaha menentukan area investasi yang tepat serta mengukur seberapa cepat transisi ini dapat dilakukan.
Secara global, GM memiliki sekitar 150.000 karyawan, dengan jumlah terbesar berada di pusat teknisnya di Warren, Michigan. Hingga akhir tahun lalu, perusahaan ini memiliki 76.000 “pekerja kerah” putih di seluruh dunia.
Bulan lalu, Chief Financial Officer GM Paul Jacobson menyatakan bahwa GM berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pengurangan biaya tetap sebesar US$ 2 miliar sebelum akhir tahun ini.