Seusai video yang menunjukkan kerusakan mobil dan peralatan damkar viral, anggota damkar Depok, Sandi Butar-butar melaporkan dugaan korupsi di tubuh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok ke Kejaksaan Negeri Kota Depok
Ditulis oleh redaksi pada September 10, 2024
Seusai video yang menunjukkan kerusakan mobil dan peralatan damkar viral, anggota damkar Depok, Sandi Butar-butar melaporkan dugaan korupsi di tubuh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok ke Kejaksaan Negeri Kota Depok pada Senin (9/9/2024) siang.
Bersama kuasa hukumnya, Deolipa Yumara, Sandi yang bertugas di UPT Damkar Cimanggis, membawa sejumlah bukti, termasuk 60 lembar dokumen dugaan korupsi terkait alat-alat damkar dan 30 video yang menunjukkan kerusakan peralatan yang seharusnya diperbaiki oleh bidang sarana dan prasarana. Selain itu, Sandi juga menyertakan dokumen tanda tangan dari 80 petugas honorer Damkar Kota Depok yang mendukung laporan tersebut.
Sandi dan rekan-rekannya siap menghadapi risiko terburuk, termasuk kemungkinan pemecatan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok.
“Misalnya, perawatan alat-alat yang tertera dalam anggaran tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Kami siap menjadi saksi untuk masalah ini, terutama terkait sarana dan prasarana,” jelas Sandi
Kuasa hukum Sandi Deolipa Yumara menegaskan peralatan Damkar yang rusak seharusnya bisa segera diperbaiki karena ada anggarannya setiap tahun.
“Namun, banyak peralatan rusak yang tidak diperbaiki, padahal anggaran tersedia. Ini sangat merugikan masyarakat yang sering membutuhkan pertolongan dari Damkar,” kata Deolipa.
Deolipa juga menyoroti masalah gaji yang tidak sesuai dengan risiko pekerjaan. Banyak petugas Damkar Depok terpaksa terjerat pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Gaji hanya sekitar Rp 3 juta per bulan tidak memadai. Banyak petugas yang harus bekerja tambahan sebagai ojek online dan terlibat dalam pinjaman online,” tambahnya.
Ini merupakan kali kedua Sandi melaporkan dugaan korupsi di Damkar Kota Depok. Pada 2021, ia juga melaporkan kasus dugaan korupsi pengadaan sepatu yang kini masih bergulir di Kejaksaan Negeri Depok.