Terputar

Title

Artist


Popularitas Vladimir Putin telah menurun sejak invasi mendadak Ukraina ke Kursk. Jajak pendapat oleh VTsIOM mengonfirmasi analisis tidak resmi bahwa serangan Ukraina

Ditulis oleh pada Agustus 26, 2024

Popularitas Vladimir Putin telah menurun sejak invasi mendadak Ukraina ke Kursk. Jajak pendapat oleh VTsIOM mengonfirmasi analisis tidak resmi bahwa serangan Ukraina telah merusak dukungan publik terhadap presiden Rusia yang biasanya sangat kuat.

Hal ini menunjukkan bahwa popularitas Putin turun sebesar 3,3 poin persentase menjadi 73,6 persen dalam waktu dua minggu setelah serangan Ukraina pada tanggal 6 Agustus 2024. Serangan ini menjadi invasi pertama ke Rusia sejak Perang Dunia II.

Menurut VtsIOM Minggu (25/8/2024), ini adalah penurunan dukungan terbesar bagi Putin sejak invasi besar-besarannya ke Ukraina pada Februari 2022. Lebih besar daripada penurunan setelah mobilisasi di Rusia pada September 2022 dan kudeta yang gagal oleh tentara bayaran, pasukan Wagner pada tahun lalu.

Laporan lain telah mengisyaratkan penurunan popularitas Kremlin setelah serangan Kursk.

Analisis media arus utama dan sosial Rusia oleh FilterLabs, sebuah perusahaan yang berbasis di AS mengatakan bahwa meskipun propaganda Rusia tetap pro-Putin, data menunjukkan rasa frustrasi yang nyata terhadap pemerintah Rusia. Kini warga merasa pemimpin Rusia pantas disalahkan atas serangan Ukraina ke Kursk.

Serangan langsung terhadap Putin relatif jarang terjadi di Rusia, di mana rasa frustrasi masyarakat biasa biasanya ditujukan pada pejabat tingkat rendah.

Peter Pomerantsev, seorang penulis buku tentang propaganda Kremlin, mengatakan bahwa invasi Kursk telah mengguncang kepercayaan rakyat Rusia.

“Sementara media pemerintah di Rusia mengalihkan kesalahan dari pemimpin terkasih atas keberhasilan Ukraina, di media sosial dan di dalam Kursk, sentimen terhadap Putin merosot tajam,” katanya.

Mark Galeotti, seorang profesor kehormatan di UCL, mengatakan bahwa penggunaan media sosial untuk mengukur dukungan publik terhadap Putin memiliki keterbatasan, tetapi laporan FilterLabs tetap berguna.

“Mengingat keterbatasan jajak pendapat konvensional dalam rezim otoriter, bisa dibilang ini merupakan indeks sentimen publik yang paling baik,” katanya.

Para analis juga mempertanyakan apakah peringkat popularitas Putin yang tinggi secara resmi dapat dipercaya karena banyak orang Rusia merasa tertekan untuk mendukungnya.

Pada bulan Maret, Putin memenangi pemilihan presiden di Rusia dengan rekor 88,5 persen suara, meskipun pengamat pemilu independen menggambarkannya sebagai hasil rekayasa.