Harga emas jatuh lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (22/8/2024). Hal itu karena emas tertekan penguatan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS)
Ditulis oleh redaksi pada Agustus 23, 2024
Harga emas jatuh lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (22/8/2024). Hal itu karena emas tertekan penguatan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). Selain itu, pasar juga menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk pemangkasan suku bunga.
Melansir CNBC International, Jumat (23/8/2024), harga emas spot turun 1,2% menjadi US$ 2.482,49 per ons, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi US$ 2.531,6 pada Selasa (20/8/2024). Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga anjlok 1,2% menjadi US$ 2.518,1.
“Kita melihat kenaikan pada imbal hasil obligasi dua tahun dan indeks dolar. Harga emas telah mengalami lonjakan yang luar biasa tiga sesi lalu dan mencapai rekor tertinggi baru, sehingga wajar jika traders mengambil keuntungan dari pergerakan seperti ini,” kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures Phillip Streible.
Indeks dolar naik 0,5% terhadap rivalnya setelah data menunjukkan klaim pengangguran AS meningkat lebih dari yang diharapkan pekan lalu. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga mengalami kenaikan.
Perhatian pasar sasat ini beralih ke pidato Powell di Simposium Ekonomi Jackson Hole, Jumat. Pada Rabu (21/8/2024), risalah dari pertemuan The Fed pada 30-31 Juli menunjukkan bahwa para pejabat cenderung kuat untuk memangkas suku bunga bulan depan.
“Jika Powell dapat menyatakan keyakinan lebih besar terhadap pemangkasan suku bunga pada September, sinyal dovish tersebut bisa memicu lonjakan lain untuk harga emas,” kata Kepala Analis Pasar di Exinity Group Han Tan.