Terputar

Title

Artist


Laporan dari inisiatif Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) mengungkapkan kelaparan akut semakin merata di Gaza Utara

Ditulis oleh pada Maret 22, 2024

Laporan dari inisiatif Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) mengungkapkan kelaparan akut semakin merata di Gaza Utara. Kemungkinan kondisi ini akan memuncak sebelum Mei 2024 kecuali terjadi gencatan senjata.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa seluruh penduduk Jalur Gaza, sekitar 2,23 juta orang, menghadapi kerawanan pangan tingkat tinggi. Diperkirakan 1,1 juta orang atau setengah dari populasi akan mengalami kelaparan.

International Networking for Humanitarian (INH) sebagai lembaga yang memiliki perwakilan di Jalur Gaza terus berusaha menyalurkan jenis kebutuhan penting untuk masyarakat Gaza yang mengungsi ke Khan Younis, selatan Gaza.

Terbaru, INH yang biasanya menyalurkan bantuan dari Indonesia berhasil menembus zona merah yang dijaga ketat oleh banyak pasukan Israel dari berbagai arah, Gaza Utara. Lokasi ini merupakan zona paling parah yang terdampak agresi kali ini. Kelaparan menimpa warga yang masih terjebak di utara mengakibatkan 23 anak-anak Gaza meninggal karena malnutrisi akut dalam beberapa hari saja di sana.

Tim relawan INH di lapangan berhasil menyalurkan beberapa jenis bantuan untuk warga Gaza utara, di antaranya, 5.000 makanan hangat, 500 paket sembako, dan 250 pakaian penghangat. Bantuan ini disalurkan di seputaran Gaza utara Jabalia, Bayt Lahiya, Bayt Hanoun, dan Shujaiya.

“Tim kami di Gaza bekerja di bawah ancaman serangan udara, darat dan bahkan duka kehilangan kerabat dekat mereka. Namun, mereka terus bekerja menyampaikan amanah masyarakat Indonesia melalui kami, mereka adalah para pahlawan yang sesungguhnya,” ujar Presiden Direktur INH, Luqmanul Hakim, Kamis (21/3/2024).

Luqmanul menambahkan, INH telah menyalurkan berbagai jenis bantuan dari Gaza utara ke Gaza selatan selama periode 5 bulan ini.

“Dalam lima bulan, anggaran yang sudah dikeluarkan untuk proyek tersebut berkisar pada Rp 6,5 miliar dengan jumlah penerima manfaat 75,986 keluarga atau setidaknya 379.930 warga di sepanjang Jalur Gaza bekerja sama dengan berbagai komunitas kemanusiaan serta relawan lokal,” tuturnya.

Menurutnya, tantangan harga kebutuhan pokok yang meroket tajam sejak agresi tidak menjadi masalah utama, terbatasnya barang-barang dan akses kemanusiaan yang membuat saat ini menjadi barang langka. Blokade dari berbagai arah telah membuat kelaparan dan malnutrisi akut mengancam warga sama besarnya dengan serangan udara dan darat pasukan Israel.