Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia merespons kemenangan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 yang secara resmi telah diumumkan KPU
Ditulis oleh redaksi pada Maret 22, 2024
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia merespons kemenangan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 yang secara resmi telah diumumkan KPU.
Hendra mengatakan, hal tersebut merupakan sinyal yang positif. Dia meyakini tata kelola pertambangan mineral yang terus membaik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan berlanjut.
“Tentu saja kami yakin apalagi Pak Prabowo dengan pengalaman bisnis beliau di bidang energi sangat paham bahwa batu bara itu energi yang paling murah,” ungkap Hendra , Kamis (21/3/2024).
Apalagi, kata dia, Indonesia punya cadangan batu bara yang luar biasa banyak sehingga komoditas ini memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Untuk itu, dengan pengalaman bisnis di sektor energi, APBI menilai Prabowo sangat paham mengenai hal tersebut dan batu bara masih akan menjadi tulang punggung (backbone) bagi pengembangan ekonomi dalam negeri.
“Harapan saya batu bara bisa menjadi salah satu industri yang berperan penting dalam mengantarkan kita menuju Indonesia Emas 2045, tentu saja kita juga harus melakukan transisi energi dan ini perlu dukungan pemerintah,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Hendra membeberkan data cadangan batu bara Indonesia pada 2023 mencapai 35 miliar ton dengan sumber daya sebesar 100 miliar ton. Apabila sumber daya itu dikonversi menjadi cadangan yang dapat ditambang (minable reserve), ada total 135 miliar ton cadangan batu bara.
Dia merinci apabila dibagi rata-rata, tingkat produksi saat ini tercatat sebanyak 700 juta ton secara flat, meskipun ada kemungkinan 10-15 tahun ke depan produksi batu bara akan sedikit berkurang.
“Ambil rata-rata saja 1,3 miliar ton bagi dengan 700 juta ton, kurang lebih kita ada 500 tahun ya kalau kita asumsikan sumber daya tadi bisa jadi cadangan,” ujar Hendra Sinadia dikutip dari Investor Daily Talk edisi Kamis (21/3/2024).
Oleh karenanya, komoditas batu bara dalam negeri masih sangat berlimpah dan akan menjadi sumber energi paling murah dalam beberapa dekade ke depan.