Kementerian Pertanian (Kementan) juga mendukung keputusan ini dan berharap Perum Bulog serta Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) bisa menyerap hasil panen secara maksimal
Ditulis oleh redaksi pada Maret 18, 2024
Pemerintah telah memutuskan untuk menyetop impor jagung karena hasil panen di dalam negeri melimpah. Kementerian Pertanian (Kementan) juga mendukung keputusan ini dan berharap Perum Bulog serta Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) bisa menyerap hasil panen secara maksimal.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi jagung nasional dalam empat bulan pertama 2024 diperkirakan mencapai 5,3 juta ton, sehingga dinilai mencukupi untuk kebutuhan nasional. Untuk puncak panen akan terjadi pada Maret 2024 mencapai 2,3 juta ton.
“Setidaknya ada 500.000 ton jagung petani yang dapat diserap secara cepat,” kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi dalam keterangan resminya, Minggu (17/3/2024).
Suwandi menambahkan, petani bisa diuntungkan dari hasil panen apabila Bulog dan GPMT memberi harga yang layak. Pasalnya saat ini tidak sedikit petani jagung yang mengeluhkan anjloknya harga hingga menyentuh Rp 2.500 sampai Rp 4.000 per kilogram.
“Perum Bulog dan GPMT perlu menyerap hasil panen dengan harga yang layak,” pesannya.