Denmark berencana meningkatkan partisipasi generasi muda dalam dinas militer dengan mengubah kebijakan wajib militer

Denmark berencana meningkatkan partisipasi generasi muda dalam dinas militer dengan mengubah kebijakan wajib militer, termasuk memperluasnya kepada perempuan serta memperpanjang masa wajib militer dari empat bulan menjadi 11 bulan, baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Dilansir dari AP, Kamis (14/3/2024), Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengungkapkan, langkah ini tidak dilakukan untuk tujuan perang, tetapi sebagai langkah preventif. Dia juga menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk mencapai kesetaraan gender penuh dalam bidang militer.

Denmark saat ini memiliki sekitar 9.000 tentara profesional dan 4.700 wajib militer yang menjalani pelatihan dasar. Pemerintah berencana untuk menambah jumlah wajib militer sebanyak 300 orang, sehingga totalnya mencapai 5.000 orang

Meskipun Denmark adalah anggota NATO dan mendukung Ukraina dalam perang melawan invasi Rusia, Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen menegaskan bahwa Denmark tidak melihat Rusia sebagai ancaman langsung.

Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen menyatakan, perubahan kebijakan ini memerlukan revisi undang-undang, yang diharapkan akan dilakukan pada 2025 dan diberlakukan pada tahun 2026.

Poulsen menambahkan, situasi keamanan di Eropa semakin serius, dan kebijakan baru ini akan menciptakan pertahanan yang lebih fleksibel dan inklusif.

Rencana ini kemungkinan besar akan disetujui oleh mayoritas anggota parlemen Denmark, dengan masa dinas wajib yang mencakup pelatihan dasar selama lima bulan dan enam bulan dalam dinas operasional serta pelatihan tambahan.

Sementara itu, negara tetangga Denmark, Swedia, telah mengadopsi kebijakan wajib militer untuk laki-laki dan perempuan pada 2017 karena meningkatnya ketegangan keamanan di Eropa. Norwegia juga menerapkan wajib militer bagi kedua jenis kelamin sejak 2013.
.