Terputar

Title

Artist


Insiden pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur bermula dari kopilot yang merasa kurang tidur, sehingga kapten pilot memberikan waktu untuk kopilot tidur

Ditulis oleh pada Maret 11, 2024

Insiden pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur bermula dari kopilot yang merasa kurang tidur, sehingga kapten pilot memberikan waktu untuk kopilot tidur. Kopilot beristirahat di kokpit dan tidur sekitar 30 menit saat perjalanan dari Jakarta ke Kendari.

Kopilot bangun sebelum pesawat mulai turun hingga mendarat dengan selamat di Bandara Halu Oleo Kendari menggunakan runway 26 dan parkir di apron di tempat parkir nomor 4. Selama transit ini, pilot dan kopilot memakan mi instan di kokpit.

Setelah penurunan penumpang selesai, proses boarding penumpang dilakukan penerbangan kembali ke Jakarta dimulai. Setelah proses boarding selesai, pesawat mulai bergerak menuju tujuan penerbangan kembali ke Jakarta dengan nomor penerbangan BTK6723.

“Kedua pilot menggunakan headset mereka untuk memantau udara komunikasi radio pengatur lalu lintas. Pengeras suara kokpit menyala dengan volume minimal. Pukul 00.05 WIB pesawat berangkat dari Kendari menuju Jakarta dan dalam penerbangan ini, pilot bertindak sebagai pilot monitoring (PM) dan kopilot sebagai pilot flying (PF) dengan jumlah penumpang di dalamnya sebanyak 153 orang,” tulis laporan KNKT dikutip Minggu (10/3/2024).

Setelah tanda sabuk pengaman yang dipasang dimatikan, pramugari memeriksa dan memulai memberikan layakan makanan ringan ke penumpang. satu pramugari datang ke kokpit dan menyediakan makanan ringan untuk pilot.

Setelah pesawat mencapai ketinggian jelajah 36.000 kaki, dan mempertahankan ketinggian jelajah, kedua pilot melepas headset dan volume pengeras suara kokpit berbunyi.

“Pilot kemudian meminta izin istirahat kepada kopilot dan dikabulkan, sehingga beberapa detik kemudian pilot tertidur dan kopilot kemudian mengambil alih tugas pilot sebagai PM. Pilot terbangun dan pada pukul 01.22 WIB, ia menanyakan apakah kopilot ingin istirahat? Kopilot merespons bahwa dia tidak ingin istirahat,” papar laporan KNKT.

Kedua pilot kemudian melakukan percakapan yang tidak terkait dengan tugas selama sekitar 30 menit detik dan kemudian pilot tertidur. Kopilot mengetahui bahwa pilot sedang tidur dan melanjutkan tugasnya dengan baik sebagai PF maupun PM.

Saat itu kopilot juga sempat menanyakan ke pramugari kondisi penumpang, karena ia merasa pesawat mengalami turbulensi ringan. Pramugari merespons bahwa penumpang dalam keadaan baik.

Kopilot juga sempat berkomunikasi dengan Area Control Center (ACC) Makassar dan ACC Jakarta hingga beberapa saat kemudian kopilot tidak sengaja tertidur.

Kemudian, 12 menit setelah rekaman transmisi terakhir dari kopilot, ACC Jakarta menanyakan berapa lama pesawat harus terbang pada arah saat ini, tetapi tidak ada balasan dari pilot.

“ACC Jakarta menelepon BTK6723 dan tidak ada respons dari pilot. ACC Jakarta juga bertanya ke pilot lain untuk memanggil BTK6723, tetapi tidak ada respons,” tulis laporan KNKT.

Setelah itu, sekitar 28 menit sejak transmisi terakhir, pilot terbangun dan menyadari bahwa kopilot ikut tertidur dan pesawat berada di luar jalur penerbangan.

Pilot segera membangunkan kopilot dan merespons panggilan dari ACC Jakarta dan pilot pesawat lain. Pilot memberi tahu ACC Jakarta bahwa BTK6723 mengalami masalah komunikasi dan saat ini masalah tersebut telah teratasi.

Pesawat kemudian diarahkan kembali menuju jalur penerbangan yang benar dan berhasil mendarat di Bandar Udara Soekarno-Hatta dengan selamat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan tidak ada kerusakan pada pesawat.