Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia memainkan peran penting dalam perdagangan dan kerja sama regional, mewakili lebih dari 50% perekonomian dan populasi ASEAN
Ditulis oleh redaksi pada Maret 6, 2024
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia memainkan peran penting dalam perdagangan dan kerja sama regional, mewakili lebih dari 50% perekonomian dan populasi ASEAN. Hal tersebut disampaikan Airlangga saat bertemu dengan para pelaku usaha Indonesia dan Australia dalam Dialog dan Resepsi Bisnis di Park Hyatt Melbourne pada Selasa (5/3/2024).
“Kami adalah negara dengan perekonomian kepulauan yang luas dan terletak di jantung jalur perdagangan global, dengan bonus demografi menempatkan Indonesia sebagai pintu gerbang menuju ASEAN,” kata Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima pada Selasa (5/3/2024).
Airlangga mengungkapkan bahwa Australia telah dan akan selalu menjadi mitra penting bagi Indonesia. Pada tahun 2023, Foreign Direct Investment (FDI) Australia di Indonesia tumbuh sebesar 4% atau setara US$ 545,2 miliar, dengan jumlah proyek yang terlibat meningkat signifikan yaitu 200,6%.
Secara total, Australia berada di peringkat 10 dari 168 negara yang berinvestasi di Indonesia dan kontribusinya mencakup 1,1% dari total FDI (US$ 50,268 miliar) pada tahun 2023.
Di hadapan pelaku usaha Indonesia dan Australia, Airlangga juga menekankan kembali visi perekonomian Indonesia 2045 sebagai negara berpendapatan tinggi dalam 20 tahun ke depan.
Indonesia melakukan penguatan integrasi ekonomi lintas batas memainkan peran penting dalam strategi pertumbuhan. Untuk itu, Indonesia membuka diskusi aksesi dengan OECD dan CP-TPP, mempercepat kesepakatan dengan Uni Eropa serta terlibat aktif pada Indo Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).
“Instrumen-instrumen ini memberikan peta jalan yang komprehensif untuk meningkatkan investasi berkualitas dan pertumbuhan yang didorong oleh ekspor serta akan membuka kerja sama dan akses pasar ke blok-blok ekonomi besar,” ungkap Airlangga.
Airlangga juga mendorong agar terlaksana kolaborasi yang lebih kuat pada sektor-sektor penting khususnya membuka peluang dalam rantai nilai energi dan pertanian berkelanjutan, kendaraan listrik dan manufaktur teknologi, pendidikan, pemanfaatan potensi sumber daya maritim, termasuk pengembangan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) .
Duta Besar Australia di Jakarta Penny Williams mengatakan pada tahun 2024 ini, hubungan diplomatik Indonesia dan Australia memasuki usia 75 tahun, dan kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral pada berbagai sektor.
“Australia akan memberikan dukungan dalam aksesi keanggotaan Indonesia pada OECD dan CPTPP dan akan bekerja sama dengan lembaga terkait sebagai tindak lanjut MoU Indonesia – Kamboja Electric Vehicles,” kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi juga menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menjadi penanda keeratan kerja sama Indonesia-Australia.
Kadin bersama mitra usaha dari Australia akan berkolaborasi dalam peningkatan hubungan kerjasama kedua negara diantaranya peningkatan kapasitas UMKM, kerja sama pasokan critical mineral, pengembangan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045, dan menjajaki kerja sama maritim di masa depan.