Terputar

Title

Artist


Pagelaran “Naranatha Kanya: Sang Ratu Kusamba” digelar pada momentum Hari Perempuan Internasional 2024 berlangsung meriah, acara ini diselenggarakan di Usmar Ismail Hall Jakarta

Ditulis oleh pada Maret 4, 2024

Pagelaran “Naranatha Kanya: Sang Ratu Kusamba” digelar pada momentum Hari Perempuan Internasional 2024 berlangsung meriah, acara ini diselenggarakan di Usmar Ismail Hall Jakarta pada Sabtu, (2/3/2024). Mengusung tema “Perempuan Berkarya, Perempuan Berdaya” menjadi sebuah ruang temu dan ekspresi yang menghadirkan narasi peran dan perjuangan perempuan sejak dahulu hingga kini.

Naranatha Kanya: Sang Ratu Kusamba menceritakan secuplik sejarah dalam kehidupan seorang Pahlawan Perempuan Bali Ida I Dewa Agung Istri Kanya. Cerita ini menjadi pemantik narasi tentang perjuangan perempuan Indonesia masa kini dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan seperti kesetaraan gender, kekerasan seksual, serta kesejahteraan.

“Pertunjukan “Naranatha Kanya: Sang Ratu Kusamba” tidak hanya menjadi momentum untuk memperingati perjuangan perempuan, tetapi juga mengundang refleksi mendalam tentang peran mereka dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa,” kata Rianto Abduh Syakur, Ketua PPST Kencana Mas.

Dalam pagelaran ini terbagi beberapa babak Fragmentari, yakni:

Babak I menceritakan kejadian masa kini seorang Guru menceritakan sejarah perjuangan Dewa Agung Istri Kanya kepada murid-muridnya. Kemudian terjadi dialog dengan muridnya tentang pentingnya sejarah atau budaya pop masa kini.

Babak II berkenalan dengan Dewa Agung dan interaksinya dengan Masyarakat Klungkung. Kecintaan Dewa Agung terhadap seni sastra dan keahlian merancang strategi perang. Babak III Pasukan Belanda yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Andreas Victor Michiels tiba di Bali. Babak IV Kegigihan Dewa Agung dan Laskar Klungkung dalam melawan Belanda. Babak V Kembali ke era masa kini, Ibu Guru menyimpulkan cerita Sejarah Dewa Agung Istri Kanya.

Selain pagelaran yang begitu memukau, rangkaian acara ini juga menjadi medium kolaborasi lintas sektor yang melibatkan masyarakat, pemerintah, BUMN dan swasta, dirayakan dengan beragam kegiatan seperti: pemberdayaan UMKM Perempuan, Bazaar UMKM, diskusi terkait isu perlindungan anak, anti kekerasan, berani untuk bicara, emansipasi kesetaraan gender.

Di kesempatan yang sama, terdapat pemberian Penghargaan kepada para perempuan yang menginspirasi “Perempuan Berkarya, Perempuan Berdaya”. Kimberly mendapatkan penghargaan atas prestasinya di dunia gokart. Penghargaan selanjutnya diberikan kepada Gina S Noer atas kiprah dan prestasinya di dunia perfilman Indonesia. Penghargaan selanjutnya, diberikan kepada dr. Dhama Shinta Susanti merupakan dokter yang berjuang membantu bayi-bayi yang menderita jantung bawaan, ia aktif menjadi anggota persatuan ahli bedah jantung anak di Asia dan dunia.

Ibu negara presiden ke-4 Republik Indonesia Shinta Nuriyah mendapatkan penghargaan “Perempuan Berkarya, Perempuan Berdaya” atas inspirasinya, semangatnya melalui dedikasi dalam memperjuangkan kesetaraan, toleransi dan hak asasi perempuan.

“Kita menyaksikan pagelaran Fragmentari suatu perpaduan seni sandiwara dan tari yang secara historis memiliki peran dan posisi penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Apa yang dilakukan para pecinta seni tari Kencana Mas pada malam ini merupakan langkah penting dan beradab karena menggunakan kesenian sebagai sarana untuk merespon situasi sosial politik yang ada,” Kata Shinta.

Lanjut Shinta, melalui pertunjukan ini hati dan batin kita disentuh dan diingatkan bahwa perempuan adalah mahkluk hebat yang bisa tampil menjadi pejuang seperti tercermin dari sosok Ida I Dewa Agung Istri Kanya perempuan perkasa yang melakukan hidupnya untuk membela bangsa dan negara.

“Keperkasaan I Dewa Agung Istri Kany dibuktikan dengan kemampuannya mengalahkan pasukan Belanda dalam perang kusamba pada tahun 1849,” pungkasnya.