Terputar

Title

Artist


Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) telah telah resmi memulai pembahasan keanggotaan Indonesia

Ditulis oleh pada Februari 22, 2024

Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) telah telah resmi memulai pembahasan keanggotaan Indonesia. Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann mengatakan keputusan ini merupakan sesuatu yang bersejarah.

Menurutnya, ini adalah kali pertama adanya negara Asia Tenggara yang ingin bergabung dengan OECD. Ia pun menilai bahwa Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan di dunia yang memiliki pertumbuhan yang sangat dinamis.

“Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia merupakan pemain global yang signifikan, apalagi mengingat kepemimpinannya di kawasan maupun sekitarnya. Keputusan untuk membuka pembahasan proses aksesi akan menguntungkan Indonesia maupun OECD,” ucap Cormann dalam keterangan tertulisnya.

“Indonesia ikut serta dalam proses keanggotaan di OECD juga akan memperkuat relevansi dan dampak organisasi ini,” ujarnya.

Indonesia sebelumnya resmi menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan OECD pada Juli lalu. Walau begitu, Indonesia sebenarnya telah lama menjadi negara mitra kunci OECD sejak 2007.

Nantinya, sekjen OECD akan mempersiapkan draf peta jalan aksesi Indonesia. Lebih dari 20 komite teknis juga akan melakukan review apakah Indonesia sudah sesuai dengan standar OECD.

Review ini juga akan menghasilkan rekomendasi bagi Indonesia agar sesuai dengan best practice organisasi tersebut. Adapun review meliputi area-area seperti perdagangan, investasi, sistem pemerintahan publik, upaya antikorupsi hingga upaya untuk melawan perubahan iklim.

Tidak ada tenggat waktu untuk proses aksesi ini. Artinya, kapan Indonesia bisa bergabung tergantung dengan apakah RI bisa menyesuaikan diri dengan standar OECD. Umumnya, dibutuhkan waktu sekitar 5-8 tahun untuk sebuah negara untuk bergabung. Keanggotaan baru sebuah negara juga membutuhkan persetujuan dari semua negara anggota OECD.

Indonesia berharap menjadi salah satu ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045. Keanggotaan OECD diharapkan dapat mendorong reformasi ekonomi. Jika diterima, Indonesia akan menjadi negara OECD ketiga dari Asia setelah Jepang dan Korea Selatan.

Keanggotaan Indonesia di OECD pun telah menerima respons positif dari negara anggota lainnya. Sebut saja Inggris. Bahkan, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyampaikan dukungannya terhadap keanggotaan OECD di Indonesia saat memberikan selamat kepada Prabowo Subianto karena telah menang Pilpres 2024.

“Kita memiliki banyak ruang lingkup kerja sama. Saya berkomitmen mempererat hubungan perdagangan Inggris-Indonesia, serta mendukung pendaftaran Indonesia ke OECD,” tulis Rishi Sunak dalam suratnya untuk Prabowo.


Lanjut Baca

Berita Sebelumnya

Bakamla RI Berhasil Evakuasi KM Alexindo 8 Yang Terbakar di Batam Batam — Bakamla RI melalui unsurnya yakni, KN Ular Laut-405 dan Catamaran 508 menyelamatkan kebakaran yang terjadi pada KM. Alexindo 8 berbendera Indonesia, milik Perusahaan Alexindo Yakin Prima. Kejadian berlangsung di Perairan Labuh Jangkar Tanjung Pinggir, Batam, Rabu (21/2/2024). Mulanya, Catamaran 508 yang sedang melaksanakan Patroli Garda Nusa II disekitar Perairan Selat Singapura, mendapatkan informasi dari Vessel Traffic Service (VTS) bahwa telah terjadi insiden kebakaran pada KM. Alexindo 8 pukul 14.30 WIB. Berdasarkan hasil keterangan yang diberikan oleh Nakhoda KM. Alexindo 8 Joko Sampir, kebakaran terjadi karena konsleting arus listrik di dapur yang langsung diketahui oleh koki. Melihat hal itu, koki tersebut segera berteriak kebakaran dan segera seluruh crew kapal membawa APAR. Namun dikarenakan api terlalu cepat menyebar, crew kapal tidak bisa mengatasi kebakaran tersebut. Sehingga, KKM mematikan mesin genset dan menutup pintu kamar mesin, kemudian seluruh crew keluar kapal. Kapten kapal segera menghubungi kapal terdekat yakni Catamaran 508 milik Bakamla RI. Mengetahui hal tersebut, pihak Bakamla RI segera menuju Koordinat 01° 09 592 N 103°57 096 E, untuk mengevakuasi kapal tersebut. Pukul 14.55 WIB, Catamaran 508 tiba dilokasi kejadian dan langsung mengevakuasi ABK dari KM. Alexindo 8 untuk diberikan pertolongan. Hasil evakuasi terdapat korban berjumlah 15 orang, dengan 1 orang mengalami luka bakar ringan dan tidak ada korban jiwa. Pada pukul 15.25 WIB, Catamaran 508 menuju Dermaga 99 untuk dilakukan evakuasi lanjutan. Setibanya di Dermaga Bintang 99 pada pukul 15.40 WIB, korban di evakuasi di atas Kapal Polisi Parikesit dan dilakukan pertolongan pertama oleh personel Bakamla RI pada korban yang mengalami luka bakar ringan. Pemadaman dilakukan oleh KN Ular Laut-405 milik Bakamla RI, KRI Bubara-868 milik TNI AL, dan TB Megamas Sky. Pada patroli keselamatan ini, pihak yang terlibat meliputi Bakamla RI, TNI AL, Polri, dan Basarnas. Autentikasi: Pranata Humas Ahli Muda Bakamla RI Kapten Bakamla Yuhanes Antara, S.Pd.


Thumbnail