Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Manajemen dan Sumber Daya Richard R Verma mengatakan kesiapan negaranya untuk bekerja sama dengan siapa pun presiden RI terpilih
Ditulis oleh redaksi pada Februari 5, 2024
Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Manajemen dan Sumber Daya Richard R Verma mengatakan kesiapan negaranya untuk bekerja sama dengan siapa pun presiden RI terpilih. Khususnya di bidang kerja sama yang telah disepakati di bawah comprehensive strategic partnership atau kemitraan strategis komprehensif Indonesia-AS.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden AS Joe Biden pada tahun lalu mengumumkan kemitraan strategis komprehensif Indonesia-AS. Ini adalah level hubungan diplomatik tertinggi.
Dalam kurang dari dua pekan, masyarakat Indonesia akan memilih presiden berikutnya pada Pemilu 2024, 14 Februari 2024. Menurut Verma, hasil dari pemilu mendatang seharusnya tidak berdampak pada hubungan baru Indonesia-AS, karena hubungan baik kedua negara selama ini.
“Kalau kita bicara soal kemitraan strategis komprehensif (Indonesia-AS, Red), itu adalah sesuatu yang melampaui satu orang, pemimpin atau pejabat tertentu,” ujar Verma kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Namun, kami (AS) menantikan pemilu tersebut. Kami akan mengimplementasikan (kemitraan strategis komprehensif, Red) ini dengan pemerintah baru, siapa pun itu,” imbuhnya.
Adapun dokumen lembar fakta AS memperlihatkan bahwa kedua negara berencana untuk mempererat kerja sama di berbagai bidang seusai pengumuman kemitraan strategis komprehensif tersebut. Sebagai contoh, keduanya ingin menciptakan rantai nilai semikonduktor global yang lebih resilien.
Dalam hal ini, AS akan meninjau sistem semikonduktor Indonesia saat ini, termasuk kerangka hukum dan tenaga kerjanya. Tak hanya itu, kedua negara juga ingin memperpanjang nota kesepahaman di bidang kerja sama kesehatan yang akan kedaluwarsa pada Mei ini.
Sebagai informasi, ketiga calon presiden (capres) sebelumnya sempat memaparkan bagaimana mereka memandang hubungan Indonesia-AS. Anies belum lama ini mengatakan AS adalah mitra strategis bagi RI di bidang ekonomi.
Prabowo sebelumnya pernah mengomentari soal pemilu AS yang akan digelar pada November ini. Prabowo mengatakan dirinya akan siap bekerja sama dengan siapa pun presiden AS yang terpilih oleh rakyatnya secara sah.
Sementara itu, Ganjar mengatakan ketegangan AS-Tiongkok bisa memberi peluang bagi Indonesia. Ganjar menilai Indonesia dapat masuk sebagai pemasok dikarenakan kedua negara tersebut tidak ingin membeli produk satu sama lain.