Korea Utara (Korut) menembakkan sejumlah rudal jelajah ke laut, di tengah seruan pemimpin negara itu Kim Jong-un kepada militernya untuk meningkatkan persiapan perang saat mengunjungi galangan kapal
Ditulis oleh redaksi pada Februari 3, 2024
Korea Utara (Korut) pada Jumat (2/2/2024), menembakkan sejumlah rudal jelajah ke laut, di tengah seruan pemimpin negara itu Kim Jong-un kepada militernya untuk meningkatkan persiapan perang saat mengunjungi galangan kapal.
Kepala staf gabungan militer Korea Selatan mengatakan, AS dan Korea Selatan sedang menganalisis peluncuran rudal Korea Utara ke perairan laut baratnya. Dikatakan, militer Korea Selatan mendeteksi beberapa rudal, tetapi tidak bisa memberikan jumlah spesifik senjata yang diluncurkan negara tetangganya tersebut.
Peluncuran yang merupakan uji coba rudal jelajah putaran keempat Korea Utara pada 2024, terjadi beberapa jam setelah media pemerintah melaporkan bahwa Kim Jong-un menegaskan kembali fokusnya pada penguatan kekuatan angkatan laut saat ia mengunjungi galangan kapal di Nampho, di pantai barat.
Kim Jong-un dalam beberapa bulan terakhir telah menekankan upayanya untuk membangun angkatan laut bersenjata nuklir untuk melawan apa yang ia gambarkan sebagai meningkatnya ancaman eksternal yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang. Ketiga negara yang dituduh Kim telah meningkatkan kerja sama militer mereka untuk mengatasi senjata nuklir dan rudal Korea Utara.
Kantor Berita Korea Utara KCNA tidak memerinci kapan Kim Jong-un mengunjungi Nampho. Pernyataan mereka mengutip perkataan Kim yang mengatakan bahwa penguatan kekuatan angkatan laut merupakan isu paling penting dalam mempertahankan kedaulatan maritim negara tersebut dan meningkatkan persiapan perang.
KCNA tidak memerinci jenis kapal perang yang dibangun di Nampho, tetapi mengatakan kapal tersebut terkait dengan rencana pengembangan militer lima tahun yang ditetapkan dalam kongres partai yang berkuasa pada awal 2021. Dalam pertemuan tiga tahun lalu itu, Kim mengungkapkan daftar keinginan aset militer canggih yang luas, termasuk kapal selam bertenaga nuklir dan rudal nuklir yang dapat diluncurkan dari bawah air.
Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Kim Inae mengatakan, ini adalah pertama kalinya pihaknya mengetahui bahwa media pemerintah Korea Utara melaporkan Kim Jong-un melakukan inspeksi militer di Nampho. Hal tersebut bisa berarti perluasan proyek angkatan laut dari galangan kapal Sinpo di timur negara itu, yang telah menjadi basis pembangunan kapal selam Korea Utara.
Kim Inae tidak memberikan jawaban spesifik ketika ditanya apakah Seoul yakin Korea Utara menggunakan Nampho dalam upayanya membangun kapal selam bertenaga nuklir.
“Dengan menjadikan ancaman militer sebagai hal yang rutin, Korea Utara berusaha menciptakan rasa tidak aman di antara masyarakat Korea Selatan untuk melemahkan kepercayaan terhadap pemerintahnya, dan untuk menarik perhatian internasional untuk membangun suasana agar tuntutan mereka harus diterima untuk menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea,” katanya.