Terputar

Title

Artist


 Pengadilan Jepang menjatuhkan vonis hukuman mati kepada pelaku serangan dan sebuah studio animasi pada 2019, yang menewaskan 36 orang

Ditulis oleh pada Januari 26, 2024

Pengadilan Jepang pada Kamis (25/1/2024) menjatuhkan vonis hukuman mati kepada pelaku serangan dan sebuah studio animasi pada 2019, yang menewaskan 36 orang.

Peristiwa kebakaran yang terjadi di Studio Kyoto Animation empat setengah tahun lalu tersebut, merupakan kejahatan paling mematikan di Jepang dalam beberapa dekade.

Diketahui pada 18 Juli 2019 lalu, pelaku bernama Shinji Aoba, yang kini berusia 45 tahun, menerobos masuk ke dalam gedung studio tersebut, dan menebarkan bensin ke lantai dasar. Ia kemudian menyalakan api dan berteriak “mati!”.

Banyak dari korban yang tewas adalah anak-anak muda, termasuk seorang wanita berusia 21 tahun.

Sejumlah korban ditemukan di tangga spiral menuju atap, menunjukkan bahwa mereka tengah berusaha mati-matian untuk melarikan diri.

“Ada orang yang melompat dari lantai dua, tetapi i kami tidak bisa buru-buru memberikan pertolongan karena apinya sangat besar,” kata seorang penyintas kepada media lokal saat itu.

Aoba, yang ditangkap di dekat lokasi kejadian, menghadapi lima dakwaan termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan dan pembakaran. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah, dengan mengatakan bahwa pelaku tidak memiliki kapasitas untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk, dan ia melakukan kejahatan karena gangguan mental.

Namun pada Kamis (25/1/2024), hakim memutuskan Aoba tidak gila atau mengalami penurunan kapasitas mental pada saat melakukan kejahatan.

“Saya tidak berpikir begitu banyak orang yang akan meninggal, dan sekarang saya pikir saya bertindak terlalu jauh,” kata Aoba di Pengadilan Distrik Kyoto ketika persidangan dibuka pada bulan September lalu.

Jaksa penuntut mengatakan, Aoba mempunyai khayalan bahwa studio yang dikenal oleh para penggemarnya sebagai KyoAni telah mencuri idenya, sebuah klaim yang dibantah oleh perusahaan tersebut.

Aoba menderita luka bakar akibat api yang menutupi 90 persen tubuhnya dan dia dilaporkan membutuhkan 12 operasi.

Dia sadar kembali beberapa minggu kemudian dan dikatakan menangis lega setelah menjalani prosedur yang memulihkan kemampuannya untuk berbicara.

Jepang adalah salah satu dari sedikit negara maju yang memberlakukan hukuman mati, yang biasanya dijatuhkan pada kasus pembunuhan yang melibatkan lebih dari satu korban, dan jajak pendapat menunjukkan dukungan masyarakat cukup tinggi.

Eksekusi terakhir dilakukan pada 2022, dan hingga Desember 2023, sebanyak 107 orang telah dijatuhi hukuman mati.

Eksekusi paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada tahun 2018, ketika Jepang menggantung 13 orang, termasuk pemimpin kepercayaan sekte kiamat, yang bertanggung jawab atas serangan gas sarin tahun 1995 di kereta bawah tanah Tokyo.