Pemilu 2024 digadang-gadang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi terutama konsumsi masyarakat
Ditulis oleh redaksi pada Januari 25, 2024
Pemilu 2024 digadang-gadang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi terutama konsumsi masyarakat. Nyatanya, pelaku usaha mengeluh belum merasakan dampak tersebut, bahkan hingga tiga pekan sebelum Pilpres 2024 digelar.
Kepala Riset CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Hadi Soegiarto mengatakan, pihaknya mendengar keluhan sejumlah pelaku usaha konsumsi. Mereka menyebut, guyuran dana jumbo untuk penyelenggaraan pemilu, kampanye para calon presiden-wakil presiden, calon kepala daerah, hingga calon anggota legislatif yang tersebar di berbagai penjuru daerah tak berdampak kepada pelaku usaha.
“Harapan pelaku pasar mendekati pemilu konsumsi naik, karena harapannya ada bansos, kampanye, dana kampanye mengalir ke bawah. Ternyata, kami berbicara dengan perusahaan rokok, bahan pokok, hingga perusahaan konsumsi besar, kami kaget emiten belum merasa ada peningkatan konsumsi,” ungkap Hadi, dalam acara Regional Sharia Investing Symposium 2024 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Hadi menyampaikan, pelaku usaha berasumsi dampak konsumsi pemilu juga tak banyak mengalir ke masyarakat, sehingga konsumsi masyarakat belum meningkatkan signifikan.
“Walaupun pemilu sudah dekat, banyak pelaku usaha bingung kenapa dana kampanye tidak turun. Kebanyakan berasumsi, kampanye sekarang berpindah ke digital marketing untuk TikTok dan lain-lain. Bagi-bagi makanan berkurang. Agak beda pemilu kali ini,” tutur Hadi.
Dia menambahkan, berkaca pada pengamatannya dari pemilu periode terdahulu, dampak terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya konsumsi masyarakat memang tidak begitu signifikan.
“Bahkan, justru ada tekanan setelah pemilu selesai. Ekonomi malah terhambat dalam, terutama dikonsumsi. Kalau kita lihat di awal-awal sebelum pemilu, itu angka konsumen pertumbuhannya baik, begitu pemilu selesai turunnya dalam,” kata dia.