Pemberontak Houthi Yaman menembakkan rudal jelajah anti-kapal ke arah kapal perusak Amerika di Laut Merah
Ditulis oleh redaksi pada Januari 16, 2024
Pemberontak Houthi Yaman menembakkan rudal jelajah anti-kapal ke arah kapal perusak Amerika di Laut Merah pada Minggu (14/1/2024). Rudal itu tak sampai sasaran, setelah sebuah jet tempur AS menembak jatuh dalam serangan terbaru yang mengguncang pelayaran global di tengah perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.
Peristiwa ini menandai serangan pertama yang dilakukan oleh kelompok Houthi ke AS, sejak negara itu dan sekutunya mulai menyerang kelompok pemberontak tersebut pada Jumat (12/1/2024), yang dipicu serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Belum diketahui, apakah AS akan membalas serangan terbaru ini. Namun Presiden Joe Biden telah menegaskan, dia tidak akan ragu untuk melakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi rakyat AS dan arus bebas perdagangan internasional jika diperlukan.
Komando Pusat militer AS mengatakan, rudal Houthi pada Minggu tersebut mengarah ke USS Laboon, kapal perusak kelas Arleigh Burke yang beroperasi di bagian selatan Laut Merah.
Rudal itu datang dari dekat Hodeida, kota pelabuhan Laut Merah yang dikuasai Houthi.
“Sebuah rudal jelajah anti-kapal ditembakkan dari wilayah militan Houthi yang didukung Iran di Yaman menuju USS Laboon.Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan,” kata Komando Pusat militer AS.
Serangan AS dan sekutu pada Jumat menghantam 28 lokasi dan menyerang lebih dari 60 sasaran kelompok Houthi dengan rudal jelajah dan bom yang diluncurkan oleh jet tempur, kapal perang, dan kapal selam. Lokasi yang diserang termasuk gudang senjata, radar dan pusat komando, termasuk di daerah pegunungan terpencil.
Kelompok Houthi belum mengakui seberapa parah kerusakan yang diakibatkan serangan tersebut, yang menurut mereka menewaskan lima tentara mereka dan melukai enam lainnya.
Pasukan AS menindaklanjuti serangan pada Sabtu (13/1/2024) terhadap situs radar Houthi .