Terputar

Title

Artist


Bank pelat merah atau Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi penopang utama pertumbuhan kredit di sektor perbankan. Bank BUMN berkontribusi

Ditulis oleh pada Januari 10, 2024

Bank pelat merah atau Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi penopang utama pertumbuhan kredit di sektor perbankan. Bank BUMN berkontribusi hampir setengah dari total kredit perbankan nasional.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengungkapkan, kredit perbankan pada November 2023 tumbuh 9,74% year on year (yoy)  mencapai Rp 6.965,90 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar Rp 618,43 triliun dibandingkan dengan posisi November 2022.

Secara bulanan, hasil ini juga tumbuh lebih tinggi dari Oktober 2023 dengan kenaikan sebesar 8,99%. Kredit modal kerja mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,14% (yoy).

“Dilihat dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit dengan pertumbuhan sebesar 12,13%, dan porsi kredit mencapai 45,81% dari total kredit perbankan,” kata Dian, di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Terdapat setidaknya lima bank yang termasuk BUMN dan terafiliasi BUMN, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada November 2023 mencapai 3,04% (yoy) menjadi Rp 8.216,21 triliun. Pertumbuhan DPK ini melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 3,50% (yoy).

Beberapa faktor mempengaruhi perlambatan pertumbuhan DPK, termasuk pertumbuhan DPK yang tinggi selama pandemi, penggunaan dana internal untuk operasional dan ekspansi perusahaan, peningkatan konsumsi masyarakat setelah berakhirnya status pandemi, dan bertambahnya alternatif instrumen penempatan dana selain DPK.

Meskipun DPK tumbuh lebih lambat, OJK memastikan bahwa likuiditas industri perbankan pada November 2023 tetap memadai, dengan rasio likuiditas jauh di atas level kebutuhan pengawasan.