Kiki Reski Wahyu selaku cucu ahli waris mengatakan kejadian tersebut buntut dari pemukulan yang dilakukan pihak pengelola Pesantren Darul Istiqamah Cilallang terhadap pihak ahli waris
Ditulis oleh redaksi pada Desember 17, 2023
Pembakaran salah satu rumah pembina Pondok Pesantren Darul Istiqamah Cilallang, Lingkungan Sabbang Paru 2, Kelurahan Cilallang, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang sempat viral di media sosial pada Rabu (13/12/2023), memantik pihak ahli waris untuk angkat bicara.
Kiki Reski Wahyu selaku cucu ahli waris mengatakan kejadian tersebut buntut dari pemukulan yang dilakukan pihak pengelola Pesantren Darul Istiqamah Cilallang terhadap pihak ahli waris sehingga memicu kemarahan besar dari keluarga dan geram melihat kejadian tersebut. Apalagi menurut mereka, penguasaan lahan ahli waris oleh pihak pengelola Pondok Pesantren Darul Istiqamah Cilallang tanpa ada hak yang sah secara hukum.
Kiki mengatakan pihak keluarganya tidak pernah melakukan aksi pembakaran pada malam tersebut, tetapi murni karena kekesalan pihak ahli waris atas aksi pemukulan yang dilakukan pihak pondok pesantren ke pihak ahli waris.
“Yang ingin kami sampaikan adalah bahwa kami pihak keluarga mempertegas tidak pernah melakukan aksi pembakaran pada malam itu, tidak pernah menyuruh melakukan aksi pembakaran. Ini murni karena pihak keluarga kami keberatan atas aksi pemukulan yang dilakukan oleh saudara Usamah Maksum kepada Om kami Muhammad Yusuf,” kata Kiki yang ditemui pada Sabtu (16/12/2023).
Ia menambahkan, terkait isu pelecehan santri juga menurutnya tidak benar adanya. “Terkait dengan pelecehan santri yang beredar di berita itu dari keluarga kami yang menyaksikan kejadian pada malam itu melihat tidak ada pelecehan santri tidak ada kontak fisik santri pada malam itu,” kilahnya.
Kisruh antara pihak pengelola dan ahli waris ini muncul lantaran pihak ahli waris kecewa tidak dilibatkan dalam struktural kepengurusan pesantren. Sebelum membangun pesantren, orang tua ahli waris, mewakafkan tanah miliknya untuk menjadi lokasi pendidikan Islam.
Pihak ahli waris ingin mengelola pesantren tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan orang tuanya. Dia menilai, saat ini pesantren tersebut berjalan tidak sesuai dengan apa yang menjadi keinginan orang tuanya.
“Kami pihak keluarga sama sekali tidak ada niat untuk merugikan pihak siapa pun dalam hal ini, apalagi untuk merampas hak orang secara semena-mena kami berusaha menempuh langkah-langkah yang bisa mencapai solusi tetapi sampai saat ini belum ketemu solusi kami,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyerangan yang disertai pembakaran pondok pesantren Darul Istiqamah di Kecamatan Cilallang Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang terjadi pada Rabu (13/12/2023), diduga dipicu karena adanya sengketa kepengurusan yayasan dan kepemilikan lahan pondok pesantren.
Ihwal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muhammad Saleh, Jumat (15/12/2023).
Kejadian di pondok pesantren tersebut sempat viral di media sosial melalui video amatir berdurasi 06.50 menit yang memperlihatkan sejumlah santriwati menangis histeris. Para santri baru bisa ditenangkan saat pengelola pesantren datang untuk memastikan tidak ada santrinya yang diserang.
Para pelaku juga sempat membakar salah satu bagian bangunan berbahan triplek di ponpes itu.
“Persoalan ini dilatarbelakangi karena adanya kejadian sengketa kepengurusan yayasan dan sengketa kepemilikan lahan, di mana pengurusan pusat dengan yang mengaku ahli waris ini masing-masing mengklaim bahwa dia yang berhak,” bebernya.
Tidak ada korban dalam insiden itu namun penyerangan itu membuat para santri histeris. Penyerangan terjadi saat para santri sedang membaca Al-Qur’an di salah satu bangunan yang ada di ponpes.
“Pelaku yang masuk di pesantren itu mencari siapa yang melakukan pemukulan terhadap pihak ahli waris ini.
Setelah masuk di dalam, ada pelaku di antaranya melakukan pembakaran dengan cara membakar kertas,” sambungnya.