Terputar

Title

Artist


Farid Zanjabil Al Ayubi, mahasiswa semester 6 di Universitas Islam Gaza yang juga menjadi relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C),

Ditulis oleh pada Desember 14, 2023

Farid Zanjabil Al Ayubi, mahasiswa semester 6 di Universitas Islam Gaza yang juga menjadi relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), berhasil dievakuasi dari Jalur Gaza, Palestina dan kembali ke Indonesia pada Selasa (12/12/2023) malam.

Meski sudah kembali ke Tanah Air, Farid mengaku masih akan kembali ke Gaza jika mendapatkan kesempatan.

“Tujuannya adalah misi kemanusiaan, jihad,” ujarnya di Kantor MER-C, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Farid menceritakan, evakuasi warga yang berada di Gaza Utara dilakukan bertahap selama tiga hari, mulai 20-22 November 2023. Farid bersama dua rekannya dievakuasi pada hari ketiga yaitu Rabu (22/11/2023) siang. Proses evakuasi menggunakan empat bus dan 11 ambulans yang mengangkut pasien di Rumah Sakit Indonesia.

“Bersama pasien kami jalan. Sepanjang perjalanan ada yang sekarat,” kata Farid.

WNI Relawan MER-C di Gaza , Palestina Farid Zanjabil Al Ayubi - (Beritasatu.com/Moh. Said Mashur)
WNI Relawan MER-C di Gaza , Palestina Farid Zanjabil Al Ayubi – (Beritasatu.com/Moh. Said Mashur)

Selama perjalanan, Farid bersama warga Gaza lainnya melewati Kota Khan Younis dan sejumlah titik pemeriksaan yang dikuasai tentara Israel. Farid mengatakan pihak Israel telah menutup sejumlah perbatasan antara Gaza Utara dan Gaza Selatan.

“Karena mungkin mereka ingin fokus (mengepung) Gaza Utara. Kami diperiksa semuanya, dan alhamdulillah lolos,” kata Farid.

Di Gaza Selatan, Farid bersama dua rekannya– Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan–serta warga Gaza lainnya ditempatkan di Rafah, di sebuah sekolah milik Pemerintah Palestina yang terletak di belakang rumah sakit Eropa. Dua rekannya memutuskan bertahan di Rafah, Gaza Selatan.

Setibanya di Rafah, Farid harus menunggu proses perizinan administrasi untuk bisa keluar dari jalur Gaza. Farid mengatakan izin tersebut didapat dari tiga negara, yaitu Mesir sebagai negara tujuan, Palestina, dan Israel.

“Yang susahnya itu adalah menunggu list nama yang di-upload oleh mereka (pemerintah setempat) yang ada di Rafah. Jadi setiap hari mereka meng-upload nama-nama yang bisa keluar dari Gaza, dan itu ada tiga perizinan yang dilewati,” kata Farid.

Setelah menunggu selama hampir dua minggu, nama Farid, Fikri dan Reza akhirnya mendapatkan izin untuk dievakuasi dari jalur Gaza. Namun, dua rekannya memutuskan untuk tetap di Gaza Selatan untuk melanjutkan misi kemanusiaan.

Pada Sabtu (9/12/2023) sekitar pukul 07.00 waktu setempat Farid akhirnya berhasil dievakuasi. Bergerak ke gerbang Rafah bagian Gaza bersama puluhan korban luka-luka dan sejumlah warga asing lain yang telah mendapat izin evakuasi dari Gaza, Farid berhasil keluar melewati pintu perbatasan Rafah, Mesir.

Farid kemudian terbang dari Bandara Internasional Kairo menuju Indonesia pada Selasa (12/12/2023) pagi dan tiba di Bandara Soekarno Hatta di hari yang sama pada pukul 12 malam waktu Indonesia.