Gaza adalah bagian dari wilayah teritorial Palestina yang berbatasan langsung dengan Israel. Letaknya yang terpisah dari Tepi Barat
Ditulis oleh redaksi pada November 15, 2023
Gaza adalah bagian dari wilayah teritorial Palestina yang berbatasan langsung dengan Israel. Letaknya yang terpisah dari Tepi Barat membuat daerah ini rawan akan serangan dari Israel. Palestina yang sebelumnya dipegang oleh Kekaisaran Ottoman pun jatuh ke tangan Inggris yang kemudian disebut sebagai British Mandate atau Mandat Inggris.
Selama berada di bawah kendali Inggris, jumlah orang yang melakukan migrasi ke wilayah Palestina pun mengalami peningkatan yang signifikan. Menurut mereka, Palestina adalah tanah suci milik leluhur mereka yang disebut sebagai Eretz Israel atau Tanah Perjanjian orang Yahudi. Ambisi mereka untuk mendirikan sebuah negara di wilayah tersebut pun muncul.
Dua tahun setelah Perang Dunia II, Palestina diambil alih oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari Inggris. Resolusi 181 atau Rencana Pemisahan Palestina tercetus melalui sidang majelis umum PBB yang dilaksanakan pada 29 November 1947.
Resolusi tersebut membagi Palestina menjadi dua negara, satu negara Yahudi dan satu negara Arab, serta Yerusalem yang dinaungi oleh otoritas khusus internasional. Negara-negara Arab pun menolak rencana tersebut dengan alasan hal itu tidak adil. Kelompok militan Yahudi melancarkan serangan ke desa-desa di Palestina hingga memaksa ribuan penduduk lokal untuk mengungsi. Situasi memanas dengan terjadinya perang besar pada 1948 yang dilakukan oleh pasukan Israel.
Pada 15 Mei 1948, menjadi awal Israel terbentuk dan di tanggal yang sama, pihak otoritas Inggris telah mengumumkan mereka akan mengakhiri mandat serta pendudukan mereka di Palestina. Namun, beberapa jam sebelumnya, David Ben Gurion yang kala itu menjabat sebagai perdana menteri pertama Israel mengumumkan deklarasi kemerdekaan negara mereka di Tel Aviv.
Pembentukan itu merupakan hasil dari proses kekerasan, pemaksaan, pemindahan, dan pembantaian ratusan ribu warga Palestina di tanah air mereka sendiri. Tercatat ada sekitar 15.000 warga Palestina yang menjadi korban kekejaman massal pada saat itu, 530 desa dan kota hancur, serta lebih dari 78% wilayah Palestina berhasil direbut oleh Israel.
Setelah Israel berdiri, terjadi gesekan diplomatik antara Israel dan beberapa negara-negara Arab. Konflik berlanjut hingga pada 1967, Perang Enam Hari antara Israel dengan Mesir, Suriah, dan Yordania pun pecah. Pasukan Pertahanan Israel memulai penyerangan melalui udara hingga melumpuhkan angkatan udara Mesir dan sekutunya.
Israel melancarkan serangannya melalui darat dan sukses merebut Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza dari Mesir, Tepi Barat dan Yerusalem Timur dari Yordania, dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah. Perang singkat ini berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi oleh PBB. Meski begitu, perang ini secara signifikan telah mengubah peta Timur Tengah dan menimbulkan gesekan geopolitik yang berkepanjangan.
Siapa yang Menguasai Jalur Gaza?
Dilansir dari CNBC Internasional, kemenangan Hamas dalam pemilihan umum 2006 membuat organisasi militan itu memegang kendali penuh atas wilayah Gaza. Setelahnya, tidak ada pemilihan umum dan Hamas pun mempertahankan kendali politik mereka. Salah satu ambisi Hamas adalah mendirikan negara Islam yang merdeka di tanah Palestina itu.
Hamas juga tidak mengakui Israel dan menuntut agar mereka mengakhiri blokade di Gaza dan menghentikan pendudukannya di wilayah Palestina. Selanjutnya pada 2007, Israel mulai melakukan blokade di kawasan Gaza untuk alasan keamanan.
Blokade yang sudah berlaku selama hampir 16 tahun itu menempatkan 80% warga Gaza hidup dalam garis kemiskinan, tingkat pengangguran mencapai 46%, dan 63% warga Gaza dianggap “rawan pangan” oleh organisasi Program Pangan Dunia.