Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejak awal 2023 hingga kini atau pekan kedua November, jumlah obligasi dan sukuk di BEI senilai Rp 110,45 triliun dari 56 emiten
Ditulis oleh redaksi pada November 13, 2023
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejak awal 2023 hingga kini atau pekan kedua November, jumlah obligasi dan sukuk di BEI senilai Rp 110,45 triliun dari 56 emiten sebanyak 99 emisi.
“BEI menerima pencatatan satu obligasi dan satu sukuk, yakni Obligasi Berkelanjutan VI Tahap II 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan V Tahap II 2023 yang diterbitkan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), nilai emisi masing-masing surat utang tersebut Rp 1,25 triliun dan Rp 300 miliar,” demikian data BEI, dikutip dari Investor Daily, Minggu (12/11/2023).
Dengan pencatata surat utang Adira, maka total obligasi dan sukuk di BEI mencapai 536 emisi dari 127 emiten, dengan nilai outstanding Rp 457,71 triliun dan US$ 69,05 juta.
Adapun jumlah surat berharga negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 191 seri, dengan nilai Rp 5.53 triliun dan US$ 486,11 juta. Sementara itu, efek beragun aset (EBA) sebanyak sembilan emisi senilai Rp 2,84 triliun.
BEI juga mencatat nilai transaksi harian (RNTH) meningkat 16,62% menjadi Rp 12,77 triliun selama sepekan periode perdagangan 6-10 November 2023. Sementara pada pekan sebelumnya tercatat hanya Rp 10,95 triliun per hari.
Namun volume transaksi harian selama sepekan tercatat terkoreksi 16,33% menjadi 19,11 miliar saham dari 22,84 miliar per hari pada sepekan sebelumnya. Sedangkan rata frekuensi transaksi harian selama sepekan terakhir hanya 1.115.185 kali atau merosot 11,36% dibanding sepekan sebelumnya yang mencapai 1.258.036 kali transaksi per hari.