Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengungkap pihaknya kembali menangkap dua tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
Ditulis oleh redaksi pada November 4, 2023
Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengungkap pihaknya kembali menangkap dua tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang memiliki rencana menggagalkan Pemilu 2024.
“Kemarin dalam konferensi pers yang pertama kami sampaikan bahwa kelompok ini adalah kelompok yang berencana menggagalkan atau mengganggu jalannya pesta demokrasi atau pemilu tersebut,” ujar Kombes Aswin saat konferensi pers di Divisi Humas Polri, Jum’at (3/11/2023).
Penangkapan kali ini merupakan tindak lanjut penangkapan 40 tersangka teroris sebelumnya, yakni tersangka teroris jaringan JAD yang juga mendukung ISIS. Dua tersangka baru tersebut berinisial AH alias AM dan DAM, keduanya ditangkap di wilayah Jawa Barat pada Rabu (1/11/2023).
“Sampai dengan tanggal 28 kemarin kita menangkap sebanyak 40 orang dan kemudian kita melakukan pengembangan sampai hari ini kita sudah menangkap 42 orang,” imbuhnya.
Upaya penggagalan pesta demokrasi 2024 yang dilakukan tersangka berdasarkan bukti digital dan dokumen yang diperoleh polisi dari sejumlah aktivitas pada grup Whatsapp (WA) dengan keterangan grup “Muslim United” atau “Ummatan Washatan” mereka aktif membahas rencana penggagalan pemilu.
“Isi dari grup tersebut membicarakan mengenai, roh, semangat untuk membangkitkan kegiatan yang sebenernya sangat bersinggungan dengan melanggar tindak pidana terorisme, seperti share to share membagi materi berasal dari kelompok ISIS, melakukan penggalangan donasi yang disalurkan ke satu tempat untuk dipergunakan oleh kelompok ini, dan aktif berdiskusi bagaimana melakukan perencanaan penggagalan pesta demokrasi tersebut,” kata Aswin.
Aswin menyebut pihaknya tidak akan berhenti menelusuri terkait tindak pidana terorisme meskipun sejumlah anggota tertinggi telah berhasil ditahan.
“Membuktikan bahwa kita tak berhenti pada pemimpinnya saja, atau orang orang pentolannya, kita akan sisir terus jaringan ini , kita akan kejar terus semua jaringan ini, tidak bisa mereka sampai mengganggu keamanan dan ketertiban di negara kita apalagi ini menjelang pemilu,” pungkas Aswin.