Meski perang di Gaza ribuan mil jauhnya dari AS, tetapi Tariq Hamouda dan istrinya Manal hanya bisa berdoa dan menangis setelah mendapat informasi 42 kerabatnya tewas
Ditulis oleh redaksi pada November 2, 2023
Meski perang di Gaza ribuan mil jauhnya dari AS, tetapi Tariq Hamouda dan istrinya Manal hanya bisa berdoa dan menangis setelah mendapat informasi 42 kerabatnya tewas hanya dalam sehari.
Tariq dan Manal adalah warga Palestina-AS yang menetap di Maple Grove, Minnesota. Mereka tak percaya kalau perang di Gaza telah menghilangkan tiga generasi keluarga.
Tariq mengatakan, istrinya kehilangan empat saudara laki-lakinya, seorang saudara perempuan dan sebagian besar anak-anak mereka, ketika dua ledakan menghancurkan kompleks perumahan keluarga Saqallah pada 19 Oktober di lingkungan Sheikh Ejleen di Kota Gaza.
Tariq mengatakan itu adalah serangan udara Israel yang menggempur tanpa henti di Kota Gaza sejak 7 Oktober 2023.
CNN belum dapat memastikan serangan itu dilakukan Israel. Sedangkan
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, mereka tidak dapat memberi komentar tanpa koordinat rumah tersebut. Keluarga Tariq menolak memberikan koordinatnya karena takut akan aksi pembalasan Israel.
Sebuah video yang diambil oleh seorang tetangganya dan diberikan kepada CNN menunjukkan, apa yang tersisa dari kompleks keluarga tersebut, yakni reruntuhan dan puing-puing bangunan yang hangus, yang menurut kerabat dahulunya ada tiga bangunan.
“Sampai tadi malam, istri saya masih menyangkal apa yang terjadi. Dia mencintai setiap anggota keluarganya. Dia menghabiskan musim panas bersama mereka,” kata Tariq.
Ia dan istrinya berasal dari lingkungan yang sama di Gaza, tetapi kemudian mereka tinggal di Minnesota, AS sejak tahun 2004.
Israel menyatakan perang terhadap Hamas pada 7 Oktober lalu, setelah kelompok militan tersebut menerobos penghalang yang memisahkan Gaza dari Israel, dan membunuh lebih dari 1.400 orang, termasuk warga sipil dan personel militer, serta menculik lebih dari 220 lainnya.
Israel membalas dengan melancarkan serangan udara yang menghancurkan di Gaza. Mereka menyatakan ingin menghancurkan Hamas, yang menguasai wilayah pesisir. Namun 2,3 juta warga Palestina yang tinggal di sana terjebak. Mereka tidak dapat melarikan diri karena penyeberangan perbatasan Israel dan Mesir yang ditutup.
Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 8.485 warga Palestina dan melukai lebih dari 21.000 lainnya.. Sebanyak 1,4 juta orang lainnya menjadi pengungsi.
Tariq mengaku, tak bisa lama-lama larut dalam kesedihan. Karena ada yang lebih penting lagi untuk dikhawatirkan, yakni anggota keluarga yang masih tersisa di Gaza.